Begini Solusi Penanganan Sampah di Daerah Menurut Menteri Tjahjo Kumolo

Pengelolaan sampah di Indonesia dirasa masih belum baik

Jakarta, IDN Times - Pengelolaan sampah di Indonesia dirasa masih belum baik. Dibutuhkan aturan yang tegas, kesadaran masyarakat yang tinggi, dan sinergi dengan daerah lain agar sampah di ibu kota dapat teratasi.

1. Urusan sampah menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo

Begini Solusi Penanganan Sampah di Daerah Menurut Menteri Tjahjo KumoloIDN Times/Ardiansyah Fajar

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, bahwa urusan pengelolaan sampah menjadi perhatian pemerintah pusat di tahun 2018 ini.

"Urusan sampah ini sudah dua kali dibahas dalam rapat terbatas kabinet. Di mana Bapak Presiden mempunyai perhatian khusus pada masalah sampah. Intinya masalah sampah kalau tidak dikerjakan secara serius, ini akan mengganggu seluruh aspek yang ada," ujar Tjahjo di Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4). 

Baca juga: Ini Rupa-Rupa Warga Ingatkan Pembuang Sampah Sembarangan, Diancam Putus!


2. Apresiasi Makassar yang bikin bank sampah

Begini Solusi Penanganan Sampah di Daerah Menurut Menteri Tjahjo KumoloANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Dalam hal pengelolaan sampah, Tjahjo memberikan apresiasi kepada Kota Makassar di Sulawesi Selatan. Menurutnya, Kota Makassar telah melakukan sinergi dengan elemen masyarakat lain dalam pengelolaan sampah.

"Saya juga mau sampaikan apresiasi kepada Kota Madya Makassar yang ada bank sampahnya, ada gerakan sampah sampai ke lingkungan RT," ucapnya.

Tjahjo mengatakan pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tapi perlu melibatkan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dan pemerhati masalah lingkungan.

4. Fokus studi banding dengan negara lain

Begini Solusi Penanganan Sampah di Daerah Menurut Menteri Tjahjo KumoloIDN Times/Linda Juliawanti

Tjahjo juga mengatakan agar pengelolaan sampah menjadi lebih baik, daerah di Indonesia perlu belajar dari negara lain yang terbukti mampu mengurangi sampah.

Namun, Tjahjo menyayangkan selama ini yang pergi melakukan studi banding bukan bagian lingkungan hidup, sehingga yang terjadi tidaklah fokus 

"Saya banyak dapat surat izin kepala daerah untuk studi banding ke negara yg menyoroti masalah lingkungan dan sampah. Tapi mohon maaf dalam rombongan kunjungan kerja, tidak pernah ada kepala dinas yang urusan lingkungan dan sampah, justru yang diajak ya PU (pekerjaan umum), bagian keuangan, ya keluarganya termasuk DPRD-nya," tuturnya  

"Saya mohonkan kami akan tegas. Butuh izin kunjungan kerja kepala daerah, DPRD ya banyak masalah pariwisata dan kepala dinas harus diajak. Saya kira ini harus fokus," lanjutnya.

5. Perlu sinergi dengan kota terdekat

Begini Solusi Penanganan Sampah di Daerah Menurut Menteri Tjahjo KumoloANTARA FOTO/Galih Pradipta

Lebih lanjut, Tjahjo menyebut perlu ada sinergi dengan daerah lain. Dirinya mencontohkan DKI Jakarta yang mau tidak mau harus bekerja sama dengan Bekasi karena lokasi Tempat Pembuangan Akhir berada di Bantar Gebang.

"Jakarta TPA-nya kan ada Bantar Gebang kan di Bekasi, jadi saya kira harus ada sinergi termasuk kontribusi anggarannya. Kalau ada sampah di sana harus sinergi dengan Bekasi, Depok, Tangerang Selatan, dan Tangerang soal embuangan sampah. Nah nanti kalau mau diolah menjadi energi, daerah yang bersangkutan harus ada konverensinya, mendapat keuntungan nya juga," ucapnya.

Dia juga meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian khusus soal penanganan sampah.

"Jangan hanya melulu pada urusan kesehatan, infrastruktur, pendidikan. Sanitasi, air minum juga sampah juga bagian penting untuk melayani masyarakat yang bersih," tandasnya.

Baca juga: Eva Bachtiar, Pahlawan Sampah Makanan di Surabaya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya