Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang Sakit

Aman mengatakan itu gak pernah diajarkan di dalam Agama Islam

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus serangan teror Bom Thamrin tahun 2016 lalu, Aman Abdurrahman alias Oman Rohman, menanggapi pengeboman yang terjadi di beberapa gereja di Surabaya. Melalui kuasa hukumnya, Asludin Hatjani, Aman beranggapan bom bunuh diri tersebut gak sesuai dengan ajaran Islam. 

Lho, bukan kah para pelaku juga meneladani Aman sebagai pimpinan organisasi Jamaah Ansharut Daullah (JAD)?

1. Aman beranggapan bomber Surabaya 'orang sakit'

Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang SakitMENGEPUL. Asap tampak mengepul seusai ledakan bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu 13 Mei 2018. Foto oleh Andy Pinaria/Pemkot Surabaya/AFP

Kepada Asludin, Aman mengatakan bomber Surabaya yang melibatkan keluarga dalam aksi bom bunuh diri gak ada di dalam ajaran Islam. Dia bahkan menyebut pelaku pemboman 'orang sakit'. 

"Dia (Aman) mengatakan orang yang melakukan bom Surabaya itu adalah 'orang yang sakit'. Beliau katakan itu karena mengajak anak-anak, dasarnya dari mana itu melakukan bom bawa keluarga? Tidak ada dalam Islam begitu," ujar Asludin kepada wartawan usai sidang pembacaan Pledoi Aman, di Pengadilan Negeri Jaksel, Jakarta Selatan pada Jumat (25/5). 

Dalam serangan teror ke beberapa lokasi di Surabaya itu, tercatat ada 28 orang yang tewas dan 57 orang terluka. 

Baca juga: Pengacara Meminta Majelis Hakim Membebaskan Aman Abdurrahman

2. Aman gak pernah menganjurkan untuk menyerang personel kepolisian

Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang SakitANTARA FOTO/Eko Suwarso

Selain itu, Asludin mengatakan Aman tak pernah menganjurkan para pengikutnya agar melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian. 

"Dia (Aman) mulai dari bom Thamrin kejadian, dia tidak pernah memerintahkan untuk menyerang aparat, dan emang bukan keahlian dia di situ, dia hanya masalah tauhid dan dia tausiyah aja," bela Asludin.

3. Aman mengaku mempercayai konsep khilafah

Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang Sakit DIKAWAL. Pimpinan JAD Aman Abdurrahman dikawal polisi saat hendak memasuki PN Jakarta Selatan, 15 Februari 2018. Foto oleh Bay Ismoyo/AFP

Meski demikian, Asludin mengakui kliennya memang mempercayai adanya Khilafah. Khilafah sendiri bermakna sistem pemerintahan yang wilayah kekuasannya tidak terbatas pada satu negara, melainkan banyak negara di dunia, yang berada di bawah kepemimpinan dengan dasar hukum syariat Islam.  

"Intinya sama memang benar Ustaz Oman percaya adanya khilafah," ungkapnya.

Baca juga: Namanya Disebut-sebut di Tragedi Mako Brimob, Siapa Aman Abdurrahman?

4. Aman mengimbau agar berjuang di Suriah

Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang SakitIDN Times/Fitang Aditia Budhi

Untuk itu, ujar Asludin, Aman mengajurkan untuk berjuang di Suriah bukan melakukan amaliah di Indonesia.

"Karena percaya (khilafah) maka dia menganjurkan orang hijrah ke Suriah, berjuanglah di Suriah untuk menegakan khilafah, menegakan negara Islam di negeri Syam. Tapi dia gak pernah memerintahkan untuk melakukan amaliyah di Indonesia," klaimnya.

5. Pengacara meminta Aman Abdurrahman dibebaskan 

Aman Abdurrahman: Pelaku Pemboman di Surabaya Orang SakitIDN Times/Linda Juliawanti

Asludin lantas memohon kepada majelis hakim PN Jakarta Selatan agar membebaskan kliennya dari semua dakwaan. Selain itu, ia turut berharap majelis hakim menyatakan kliennya gak bersalah. 

"Sebab terdakwa tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana terorisme," kata dia. 

Baca juga: Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati, Polri Gak Khawatir Ada Serangan Balik

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya