Sofyan Tsauri : Saya Bukan Produsen Teroris

Sofyan pernah menjadi polisi sebelum bergabung dengan jaringan teroris

Depok, IDN Times - Mantan terpidana kasus teroris Sofyan Tsauri membantah tudingan yang menyebut dirinya sebagai pencetak teroris. Bantahan disampaikan Sofyan di kediamannya di Cimanggis, Depok, Sabtu (19/5).

“Saya dianggap sebagai orang yang memproduksi dan memprovokasi sebagian ikhwan-ikhwan Front Pembela Islam (FPI) ke jaringan terorisme,” tutur Sofyan kepada IDN Times, Sabtu (19/5). 

Sofyan Tsauri pernah menjadi aggota polri sebelum akhirnya dipecat pada 2009 karena desersi. Ia kemudian bergabung dengan jaringan teroris dan ditangkap. Sofyan keluar dari penjara pada 21 Oktober 2015.

1. Sofyan menampik tuduhan sebagai produsen teroris 

Sofyan Tsauri : Saya Bukan Produsen Teroris IDN Times/Irfan Fathurohman

Sofyan menepis semua tuduhan yang disematkan padanya oleh beberapa oknum FPI. Sofyan menyebutkan ada tiga tuduhan yang diarahkan kepadanya, semuanya menyebutnya sebagai pencetak teroris.

“Tentang tuduhan tersebut, yang pertama saya menolak keras, saya difitnah melatih militer. sepuluh orang saya ajari menembak katanya, (padahal) saya hanya bawa tiga, dan itu pun didampingi oleh Perbakin, saya juga yang menyewa senjata di lapangan tembak Mako Brimob,” kata Sofyan.

Sofyan menuturkan, saat itu memang ia mengajak beberapa orang FPI untuk mencoba menembak di Mako Brimob, namun hal tersebut bukan dalam rangka memberi pelatihan.
“Ya iseng saja, mereka kan belum pernah nembak-nembak tuh,” tambahnya.

Baca juga: Sebut Bom Surabaya Hanya Rekayasa, Pilot Garuda Dinonaktifkan

2. Sofyan dituduh melatih anggota FPI untuk perang di Palestina

Sofyan Tsauri : Saya Bukan Produsen Teroris IDN Times/Irfan Fathurohman

Sofyan mengaku dituduh melatih para anggota FPI untuk diberangkatkan berperang ke Palestina. Ia pun menjelaskan, bahwa yang menjanjikan FPI ke Palestina justru Yusuf Qhardawi, seorang anggota FPI Aceh. 

Selain itu ia membantah tudingan bahwa dirinya merupakan anggota polisi yang sengaja disusupkan untuk mencetak teroris. Ia menegaskan, selama berdinas di Kepolisian mulai tahun 2000 hingga dipecat pada 2009, sekalipun ia tidak pernah berdinas sebagai reserse.

“Saya juga dituduh sebagai anggota intelejen infilitrasi kepada gerakan Islam kemudian mengkriminalisasi beberapa ulama. Seperti Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Lalu juga ada isu saya melatih militer di Mako Brimob,” kata Sofyan.

3. Dituduh sebagai intel Polisi, mengalami percobaan pembunuhan 

Sofyan Tsauri : Saya Bukan Produsen Teroris IDN Times/Irfan Fathurohman

Akibat tuduhannya sebagai Intel Polisi di jaringan Teroris, Sofyan menuturkan beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan di dalam sel tahanan.

“Kalo intel itu, menurut mereka, darah dan harta saya halal. Maka di sel ada percobaan untuk membunuh saya,” tutur Sofyan. 

4. Sofyan akan menempuh jalur hukum 

Sofyan Tsauri : Saya Bukan Produsen Teroris IDN Times/Sukma Shakti

"Maka untuk itu saya sebagai warga negara yang baik, sekarang saya akan mencoba mencari jalur hukum. Karena saya merasa dizalimi," ungkap Sofyan.

Sofyan menuturkan, informasi yang tidak jelas kebenarannya tersebut cukup membuat keselamatannya terancam, terutama mengenai tuduhan bahwa dirinya adalah seorang intel.

"Saya mengajak kepada orang yang menuduh saya sebagai intelijen. Datangkanlah kepada saya sebuah bukti, dan saya akan bersumpah bahwa saya bukan intelijen. Sampai sekarang saya bukan anggota Polisi lagi, sewaktu dipenjara bersama ikhwan - ikhwan yang lain, saya tidak dipisahkan,” jelas Sofyan.

Baca juga: Jenazah Terduga Teroris Ditolak Warga, Ini Respons MUI

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya