Waduh! Setiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker Serviks

Pembiayaan penyakit kanker menelan biaya hingga Rp2,1 triliun

Jakarta, IDN Times - Penyakit kanker masih menjadi momok menakutkan. Di Indonesia, setiap satu jam ada satu wanita yang meninggal karena kanker serviks. Kanker menempati urutan kedua penyakit mematikan di antara penyakit katastropik lainnya, beban pembiayaan penyakit kanker juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Berdasarkan data dari BPJS hingga bulan September 2017, penyakit kanker menghabiskan biaya Rp2,1 triliun," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh saat Temu Media Hari Kanker Sedunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (31/1).

1. Mengakselerasi program IVA dan SADANIS

Waduh! Setiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker ServiksAntara Foto/Hafidz Mubarak

Pencegahan dan pengendalian kanker payudara dan kanker leher rahim, pemerintah melakukan upaya deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Sementara, kanker payudara melalui Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). Hingga tahun 2017, cakupan deteksi dini sebesar 3.038.296 atau 8,1 persen.

Baca juga: Awas! Ini 7 Tanda Kanker Serviks yang Harus Kamu Tahu

2. Melakukan imunisasi HPV bagi anak sekolah

Waduh! Setiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker Serviksdepkes.go.id

Pada 2016, imunisasi HPV dilakukan di Provinsi DKI Jakarta sebagai pilot project. Pada 2017, imunisasi dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Kulonprogo dan Gunung Kidul) dan Jawa Timur (Surabaya). Tahun 2018, akan diperluas ke Provinsi Sulawesi Utara (Kota Manado) dan Sulawesi Selatan (Makassar). Program imunisasi HPV terus dilakukan secara bertahap ke daerah-daerah lain.

3. Melakukan training of trainer (TOT) paliatif kanker

Waduh! Setiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker ServiksAntara Foto

TOT merupakan program pelatihan deteksi kanker bagi perwakilan tenaga kesehatan di setiap daerah. Selanjutnya, mereka didorong untuk melatih tenaga kesehatan lain di tingkat Puskesmas dalam satu kabupaten/kota. Menurut Subuh, puskesmas merupakan ujung tombak pendeteksian kanker tahap awal sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Pada 2016, dilakukan pelatihan TOT di 6 Provinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, pada 2017 menyasar 6 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Jambi, Banten, dan Bali.

Baca juga: Kerja Malam Meningkatkan Risiko Kanker Bagi Wanita, Menurut Penelitian


 

Topik:

Berita Terkini Lainnya