Viral Potongan Video Ramadan 17 Mei, Kemenag: Itu Tidak Resmi

Video merupakan potongan rekaman di salah satu televisi

Jakarta, IDN Times - Viral di media sosial potongan rekaman sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdurasi sekitar 14 detik terkait penetapan awal 1 Ramadan 1439H/2018 M jatuh pada 17 Mei 2018.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kementerian Agama Mastuki memastikan bahwa potongan video itu tidak resmi dari Kementerian Agama.

1. Potongan video tidak resmi

Viral Potongan Video Ramadan 17 Mei, Kemenag: Itu Tidak ResmiIDN Times/Margith Juita Damanik

“Potongan sambutan itu informasi yang tidak resmi dan viralnya juga tidak bersumber dari Kementerian Agama. Karenanya, potongan itu juga bukan merupakan pengumuman kapan 1 Ramadan atau awal puasa,” kata Mastuki di Jakarta, Selasa (15/5).

Mastuki menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan sudah menemukan pelaku yang mengunggah video tersebut di media sosial. 

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1439 H Dilakukan Selasa Depan

"Dan, yang bersangkutan kami minta pertanggungjawabannya,” lanjutnya.

2. Video merupakan potongan rekaman di salah satu televisi

Viral Potongan Video Ramadan 17 Mei, Kemenag: Itu Tidak ResmiIDN Times/Akhmad Mustaqim

Menurut Mastuki, video singkat tersebut merupakan potongan salah satu versi rekaman sambutan Menag yang disiapkan untuk tayang di salah satu TV Nasional usai pelaksanaan sidang isbat. Selama ini, menjadi tradisi Kementerian Agama untuk menyiapkan rekaman sambutan dalam dua versi.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi semua kemungkinan terkait hasil sidang isbat, apakah sore ini hilal terlihat sehingga Ramadan 1439 H dimulai 16 Mei 2018 atau hilal tidak terlihat sehingga Sya’ban digenapkan 30 hari dan Ramadan 1439 H dimulai 17 Mei 2018. 

3. Sidang isbat berlangsung sore ini

Viral Potongan Video Ramadan 17 Mei, Kemenag: Itu Tidak ResmiIDN Times/Reza Iqbal

Sidang isbat akan berlangsung Selasa (15/5) sore ini di Gedung Kementerian Agama, Jl. MH Thamrin No 6, Jakarta. Penetapan 1 Ramadan 1439 H masih harus menunggu laporan petugas yang melakukan ru’yatul hilal (pengamatan bulan) di berbagai daerah di Indonesia.

“Sidang isbat akan menunggu laporan ru’yatul hilal dari para petugas. Selanjutnya, seluruh peserta sidang yang terdiri dari para pakar astronomi, utusan dari ormas-ormas Islam, dan undangan lainnya akan bermusyawarah untuk menetapkan kapan 1 Ramadan 1439 H,” tandasnya.

Sebagaimana biasanya, sidang isbat akan berlangsung tertutup. Usai sidang isbat, lanjut Mastuki, Menteri Agama akan memberikan keterangan pers terkait penetapan awal Ramadan 1439 H.

Baca juga: Ini Cara Menag Lukman Cegah Radikalisme Lewat Dunia Pendidikan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya