Spada, Sistem Pembelajaran Daring untuk Generasi Millennials

Pas neh untuk generasi millennials

Jakarta, IDN Times - Layanan pendidikan dituntut untuk terus berinovasi seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi terkini. Hanya berbekal gadget, generasi millennials bisa belajar di mana saja tanpa memerlukan tatap muka.

Tak ingin ketinggalan dengan anak muda zaman now, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pun melakukan terobosan pendidikan perguruan tinggi, melalui Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (Spada).

1. Kuliah tak harus tatap muka

Spada, Sistem Pembelajaran Daring untuk Generasi Millennialslennycredit.com

Menteri Ristekdikti (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, kelak di masa depan perkuliahan tak memerlukan kelas sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan. Kuliah ke luar negeri pun dapat dilakukan melalui sistem daring (online). 

"Kuliah tidak perlu lagi kelas, jadi dilakukan borderless melalui daring. Kemenristekdikti saat ini tengah melakukan pengembangan (Spada). Ke depan, diharapkan akan semakin banyak perguruan tinggi yang menerapkan Spada," ujar Nasir di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Kamis 4 Januari 2018.

Baca juga: 4 Hal yang Paling Dikepoin Millennials dari Eyang Habibie

2. Spada sudah diterapkan di perguruan tinggi bergengsi

Spada, Sistem Pembelajaran Daring untuk Generasi Millennialsheraldsun.com.au

Sebagai rintisan media pembelajaran digital masa depan, Spada telah diterapkan di beberapa perguruan tinggi bergengsi yang meraih gelar 'Top 5', di antaranya Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). 

Sepanjang 2017, tercatat pelaksana perkuliahan Spada sebanyak 51 perguruan tinggi, yakni 32 perguruan tinggi swasta dan 19 perguruan tinggi negeri. Selain itu, terdapat 166 mitra pendidikan yang terdiri dari perguruan tinggi swasta dan negeri. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kuliah dengan model Spada tercatat 6.927 mahasiswa di seluruh Indonesia.

Menurut Nasir, mahasiswa yang mengambil mata kuliah secara daring tersebut sudah dapat dimasukkan dalam sistem kredit semester (SKS). Dengan demikian, kuliah daring ala Spada disamakan dengan kuliah tatap muka.

3. Tiga mata kuliah jadi favorit mahasiswa millennials

Spada, Sistem Pembelajaran Daring untuk Generasi MillennialsRappler

Sejak sistem perkuliahan Spada diluncurkan, terdapat tiga mata kuliah favorit yang menjadi incaran mahasiswa, yakni academic reading and writing, pengembangan aplikasi web, dan statistika struktur.

Menurut Nasir, ketiga mata kuliah tersebut saat ini tengah digandrungi mahasiswa, lantaran berhubungan dengan teknologi masa kini. Dalam sistem perkuliahan saat ini, terdapat tiga fitur layanan kuliah daring, yakni 172 materi terbuka, 143 mata kuliah terbuka dan 253 mata kuliah daring.

Baca juga: Lepas Rindu akan Kampung Halaman, Millennials Gelar Minangkabau's Week di TMII

Topik:

Berita Terkini Lainnya