Siti Nurbaya: Perempuan Berperan Penting dalam Menjaga Hutan dan Lingkungan

Penerima kalpataru juga banyak yang perempuan

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mendorong kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA). Menurut Siti, peran perempuan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan sangat penting. 

1. Perempuan berperan besar dalam menjaga bumi

Siti Nurbaya: Perempuan Berperan Penting dalam Menjaga Hutan dan Lingkungan ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Siti mengatakan, perempuan berperan besar dalam merawat dan menjaga bumi. Sebab,  bumi dan perempuan dapat memberikan kedamaian dan kesejahteraan. 

"Banyak adat dan budaya bangsa di dunia yang menganggap alam sebagai ibu bagi mereka. Di Indonesia, alam disebut sebagai Ibu Pertiwi. Hubungan bumi dan manusia ibarat ibu dengan anak, saling menyayangi dan memberi kehidupan," ujar Siti dalam forum dialog yang di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (28/3).

Baca juga: Hari Air Sedunia, Ramai-Ramai Tolak Swastanisasi Air


2. Hutan dan lahan bagian eksistensi perempuan

Siti Nurbaya: Perempuan Berperan Penting dalam Menjaga Hutan dan LingkunganANTARA FOTO/Didik Suhartono

Siti melanjutkan, hutan dan lahan tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga mempunyai makna yang lebih luas bagi perempuan. Hutan dan lahan memiliki nilai sosial, budaya dan merupakan bagian dari eksistensi kehidupan perempuan.

Di lingkungan KLHK, Siti mencontohkan, kebijakan pengarusutamaan gender tampak dari penyusunan kebijakan hingga implementasi di lapangan. 

"Kebijakan perhutanan sosial telah menyebutkan adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh hak akses kelola perhutanan sosial. Jika dalam praktik masih ada perbedaan, kami akan melakukan afirmasi program perhutanan sosial," imbuhnya.

3. Memasukkan analisis gender dalam AMDAL

Siti Nurbaya: Perempuan Berperan Penting dalam Menjaga Hutan dan LingkunganIDN Times/Istimewa

Saat ini, KLHK tengah mengevaluasi keterlibatan analisis gender dalam perubahan kebijakan AMDAL. Ke depan, kajian lingkungan hidup strategis harus menyertakan analisis gender yang baik. Menurut Siti, perempuan sering terlibat dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam.

"Penggerak 5.000 bank sampah adalah perempuan, penerima kalpataru juga banyak yang perempuan, serta banyak perempuan yang aktif dalam penyelamatan sumber daya air, alam dan lingkungan," tutur Siti.

Baca juga: Potensi Kebakaran Hutan Saat Asian Games, Ini 3 Langkah Antisipasinya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya