Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum

Jawa Timur kasus terbanyak

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan akan menyediakan 4.000 vial obat Anti Difteri Serum (ADS) hingga akhir bulan Desember 2017, guna memerangi penyebaran penyakit difteri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa dengan mudah mengimpor obat tersebut.

Baca juga: Begini Cara Menkes Cegah Difteri di Masyarakat

1. Bio Farma Menyumbang 700 Vial

Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Untung juga mengatakan, Bio Farma telah menyumbang 700 vial untuk didistribusikan kepada penderita penyakit difteri. 

"Kami sedang meminta bantuan BPOM supaya bisa mengimpor ADS sekarang, jadi dalam bulan (Desember) ini sudah ada 4.000-an vial," ujar Untung di Gedung Kemenkes.

2. Jumlah Vaksin akan terus bertambah

Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Menurut Untung, jumlah vaksin yang disebar akan terus bertambah karena Bio Farma terus menambah produksi vaksin setiap bulannya.

Dia mengklaim, pihaknya telah memiliki buffer atau cadangan vaksin yang dapat digunakan jika Bio Farma masih bekerja.

Baca juga: Jatim Provinsi Terbanyak Difteri, Ini Antisipasi Pemerintah

3. Target ORI mencapai 65 persen

Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Upaya Outbreak Response Immunization (ORI) hingga saat ini baru mencapai 65 persen dari target 95 persen pemberian vaksin.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan menargetkan pemberian imunisasi atau vaksin ulang di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

"Perkembangannya tergantung dari daerah. Kalau yang baru mulai ya 35 persen, tapi kalau sudah seminggu atau dua minggu lalu ya sudah 60-an persen. Ini masalahnya yang kita antisipasi kan ada libur sekolah ya jadi agak susah nih," ujar Untung.

Hingga saat ini, sebanyak 28 Provinsi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jawa Timur menjadi daerah dengan kasus difteri terbanyak di Indonesia.

Dari 603 kasus di seluruh Indonesia, 271 kasus terjadi di Jawa Timur menyumbang dengan jumlah korban meninggal mencapai 12 orang.

Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Umumnya, penyakit ini menjangkiti anak-anak balita, walaupun tak jarang menyerang orang dewasa. 

Baca juga: Difteri Tewaskan 12 Anak di Jawa Timur

Topik:

Berita Terkini Lainnya