Malaysia Tangkap Terduga Teroris terkait Bom Panci di Bandung

Sempat kabur saat digerebek

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Malaysia bekerja sama terkait pemulangan terduga teroris yang diduga terlibat dalam kasus bom panci di Bandung, Jawa Barat yang ditangkap di Malaysia.

"Terduga teroris terkait bom panci sudah ditangkap di Malaysia. Kepolisian disana pun sudah siap untuk mendeportasinya ke Indonesia," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/12).

Tito juga telah memerintahkan Kepala Densus 88 Anti Teror Irjen Pol Muhamad Syafii ke Malaysia, guna membahas teknis pemulangan terduga teroris ini.

Baca juga: Bomber Bali: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Radikalisme

Malaysia Tangkap Terduga Teroris terkait Bom Panci di BandungIDN Times/Indiana Malia

Meski demikian, Tito menegaskan penangkapan terduga teroris tersebut tidak berkaitan dengan ancaman apa pun. Itu hanyalah kegiatan rutin dan peningkatan pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menambahkan, terduga teroris yang ditangkap di Malaysia tersebut dijadwalkan akan dideportasi pada Selasa (12/12).

"Kemungkinan hari ini sudah dibawa ke Indonesia dengan mekanisme yang telah diatur," ujar Setyo.

Malaysia Tangkap Terduga Teroris terkait Bom Panci di Bandungokezone.com

Sebelumnya, sebuah bom panci meledak pada Senin, 27 Februari lalu, di Taman Pandawa, Jalan Pandawa, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Bom itu diduga diletakkan oleh dua orang. 

Brigade Mobil Polda Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menggerebek terduga pelaku bom panci tersebut, Yayat, yang kemudian tewas. Pelaku lainnya melarikan diri.

Ledakan yang diduga berasal dari bom panci juga menggegerkan warga Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Buah Batu, Bandung, pada Sabtu, 8 Juli 2017. 

Bom itu akan diledakkan di Cafe Bali Jalan Braga, rumah makan celengan di Astana Anyar, dan Gereja Buah Batu. Dari aksi teror itu, polisi menangkap Agus Wiguna, yang diduga pelaku terorisme.

Baca juga: Bomber Bali: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Radikalisme

Topik:

Berita Terkini Lainnya