Dipergunakan untuk Perseteruan Antaragama, Pemerintah Wacanakan Blokir Facebook

Belum ada pertemuan antara DPR dan Facebook Indonesia

Jakarta, IDN Times - Eksistensi media sosial Facebook terancam diblokir di Indonesia lantaran terjerat skandal Cambridge Analytica. Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai negara paling terkena kebocoran data pengguna setelah Amerika Serikat (AS) dan Filipina.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sampai mewacanakan untuk memblokir Facebook. Beredar kabar pemerintah akan memblokir media sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut hari ini, Kamis (12/4).

1. Rudiantara bantah pemberian tenggat waktu

Dipergunakan untuk Perseteruan Antaragama, Pemerintah Wacanakan Blokir FacebookIDN Times/Margith Juita Damanik

Menkominfo Rudiantara membantah adanya permintaan laporan lebih lanjut mengenai kebocoran data dengan tenggat waktu 12 April 2018.

"Saya belum atau tidak pernah membuat pernyataan specific date karena situasinya sangat dinamis," ujar Rudiantara kepada IDN Times, Kamis (12/4).

Baca juga: Pemerintah Indonesia Blokir Lebih dari 70.000 Situs 'Negatif'

2. Facebook terjerat dua kasus

Dipergunakan untuk Perseteruan Antaragama, Pemerintah Wacanakan Blokir FacebookIDN Times/Istimewa

"Yang pasti ada dua case atas facebook. Pertama soal Cambridge Analytica, kemudian disusul aplikasi sejenis yang kita belum tahu magnitude (dampaknya)," kata Rudiantara.

Kasus kedua, lanjutnya, penggunaan Facebook untuk "memperkeruh" isu Rohingya di Myanmar dan kasus di Srilangka. Facebook cenderung digunakan untuk perseteruan antaragama.

3. Pertemuan Facebook dan DPR masih ditunda

Dipergunakan untuk Perseteruan Antaragama, Pemerintah Wacanakan Blokir FacebookAFPManan Vatsyayana

Rabu (11/4) kemarin, Facebook Indonesia dan  Komsisi 1 DPR dijadwalkan bertemu guna membahas masalah tersebut. Namun, pertemuan ditunda  karena  masih menunggu  testimoni CEO Facebook Mark Zuckerberg di hadapan Kongres Amerika Serikat.

Baca juga: Kasus Penyalahgunaan Data Pribadi, Kominfo SP 2 Facebook

Topik:

Berita Terkini Lainnya