Bermodalkan Rp 300 Ribu, SA2 Frame Raih Juara 1 di Reaction UI

Depok, IDN Times - Film berjudul Kilas Sriwedari karya SA2 Frame meraih juara pertama di kompetisi Film Dokumenter yang diselenggerakan oleh REACTION UI.

Tim SA2 Frame sendiri terdiri dari tiga mahasiswi semester 5 Vokasi Komunikasi Penyiaran Universitas Indonesia (UI), yaitu Shinta Paramiswari, Amelinda Gyta Putri, dan Khadijah Tasya. 

Dalam kompetisi film bertema The Unsung Heroes yang berfokus pada sosok Ibu, mereka menceritakan pengorbanan seorang ibu, dengan membandingkan pola asuh orangtua terhadap anak dengan latar belakang yang berbeda.

Baca juga: Indonesia Sepakat Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Cile

IDN Times/Indiana Malia

Sudut pandang pertama menceritakan perjuangan seorang ibu muda dengan masa lalu kelam yaitu hamil di luar nikah, selanjutnya yang sangat menyayangi anaknya. Serta seorang ibu yang mengajarkan agama kepada anaknya hingga berhasil menjadikannya seorang penghafal quran.

Kepada IDN Times, Shinta menceritakan proses produksi film yang mereka buat dengan bermodalkan uang Rp 300 ribu.

Ide cerita baru muncul saat hari keempat, dimana pengumpulan karya film pendek dokumenter.

Alhasil, timnya pun mencari talent orang-orang yang telah dikenal dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ada talent yang sudah dikenal sejak kecil, teman satu sekolah, hingga talent yang mereka temui di lingkungan sekitar.

"Kami menemukan tiga sosok Ibu dengan tiga latar berbeda dan kami jadikan kompilasi film," ujar Shinta usai Awarding RRACTION UI di Auditorium Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok (15/12).

Gyta menambahkan, proses syuting dan editing hanya dilakukan dalam waktu dua hari.

Tantangan terbedar mereka adalah harus menguasai talent yang sering tak fokus ketika bercerita. Namun, semua itu berbuah manis saat mereka meraih Juara 1.

"Membimbing talent agar mau bercerita dari hati itu butuh passion. Kami harus deket banget," jelasnya. 

Sebagaimana diketahui,  REACTION UI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Hubungan Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, sebagai output dari mata kuliah Manajemen Acara.

Baca juga: Tumbuhkan Kreativitas Mahasiswa Melalui Film Dokumenter Pendek