Bansos Minyak Goreng dan Gula Dihapus, Ini Alasannya

BPNT hanya bisa digunakan membeli beras dan telur

Jakarta, IDN Times - Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) telah terdistribusi 97 persen per 19 Maret 2018. Sementara, penyaluran bansos bantuan pangan non tunai (BPNT) yang dilakukan di 44 kabupaten/kota telah terdistribusi 86 persen.

"Jadi dengan hasil itu pemerintah sedang mempertimbangkan dan mengkaji untuk bisa memperluas BPNT. Ke depan yang akan didistribusikan dengan penambahan adalah 24 kabupaten/kota," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Selasa (20/3).

1. Bansos gula dan minyak goreng dihapus

Bansos Minyak Goreng dan Gula Dihapus, Ini Alasannyarodalewellness.com

Puan mengatakan semua kementerian dan lembaga telah menyiapkan kajian terkait perluasan BPNT. Hasil survei Melinda Gates, 90 persen keluaga penerima manfaat (KPM) menyatakan kepuasannya terhadap bansos BPNT, Program Keluarga Harapan (PKH), dan lain-lain. 

Namun, BPNT hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur. Pemerintah memutuskan menghapus layanan bansos gula dan minyak goreng.

2. Penghapusan minyak goreng dan gula telah dikaji

Bansos Minyak Goreng dan Gula Dihapus, Ini AlasannyaIDN Times/Linda Juliawanti

Menurut Puan, keputusan penghapusan bansos minyak goreng dan gula telah melalui pengkajian mendalam. 

"Kami mempertimbangkan masalah gizi dan kebutuhan masyarakat. Beras adalah makanan pokok masyarakat, sementara telur mengandung protein. Rakyat perlu banyak makan protein," kata dia.

3. Kesiapan E-Warong telah dikaji

Bansos Minyak Goreng dan Gula Dihapus, Ini AlasannyaIDN Times/Linda Juliawanti

Setiap bulan, KPM BPNT menerima uang Rp110 ribu. Uang tersebut lah yang digunakan untuk membeli beras dan telur di E-Warong yang telah tergabung dengan Himbara.

Puan menjelaskan, pemilihan kriteria daerah penerima BPNT berdasarkan kesiapan E-Warong di daerah tersebut. 

"Karena tiap desa melayani 250 KPM. Setelah kami survei, ada 24 kabupaten/kota yang siap menjadi E-Warong yang bekerja sama dengan bank. Jadi bukan membuka warung baru, melainkan warung masyarakat yang sudah ada itu diberikan layanan E-Warong," pungkas Puan.

Baca juga: Bansos Meningkat di Tahun Politik, Mensos: Tak Ada Kaitan

Topik:

Berita Terkini Lainnya