24 Jamaah Ahmadiyah Diusir dan 7 Rumah Dirusak oleh Massa di NTB

Warga masih mengungsi di Mapolres Lombok Timur

Jakarta, IDN Times - Aksi intoleransi kembali terjadi. Di tengah suasana Ramadan, sekelompok massa melakukan penyerangan, perusakan, hingga pengusiran warga kelompok Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

1. Sebanyak 24 orang diusir dari tempat tinggalnya

24 Jamaah Ahmadiyah Diusir dan 7 Rumah Dirusak oleh Massa di NTBIDN Times/Dok. Ahmadiyah

Penyerangan dan perusakan rumah penduduk serta pengusiran terhadap tujuh kepala keluarga itu terjadi sejak Sabtu kemarin (19/5) sekitar pukul 11.00 Wita. Sebanyak 24 penduduk Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat diusir oleh sekelompok massa.

Kejadian tersebut mengakibatkan enam rumah rusak beserta peralatan rumah tangga serta barang elektronik lainnya, bahkan empat sepeda motor juga dirusak.

2. Warga dievakuasi ke Mapolres Lombok Timur 

24 Jamaah Ahmadiyah Diusir dan 7 Rumah Dirusak oleh Massa di NTBIDN Times/Dok. Ahmadiyah

Ke-24 warga tersebut dievakuasi oleh polisi ke Mapolres Lombok Timur pada pukul 13.00 Wita. Malam harinya pukul 21.00 Wita, terjadi kembali penyerangan dan perusakan rumah penduduk di lokasi yang sama, bahkan di hadapan aparat kepolisian yang mengakibatkan satu rumah hancur.

"Mereka sampai saat ini masih di Polres Lombok Timur," ujar Sekretaris Pengurus Besar (PB) Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana kepada IDN Times, Minggu (20/5).

Yendra menjelaskan, sekelompok massa tersebut melakukan penyerangan dan perusakan karena sikap kebencian dan intoleransi pada paham keagamaan yang berbeda. Namun, dia belum dapat menjelaskan asal-muasal sekelompok massa tersebut.

Baca juga: Ribuan Pemuda Ahmadiyah Gelar Pertemuan di Bandung

3. Rumah warga Ahmadiyah kembali diserang

24 Jamaah Ahmadiyah Diusir dan 7 Rumah Dirusak oleh Massa di NTBIDN Times/Dok. Ahmadiyah

Pagi Minggu (20/5) pukul 06.30 Wita, terjadi kembali penyerangan dan perusakan rumah penduduk di lokasi yang sama dan mengakibatkan satu rumah penduduk hancur. Target penyerang adalah meratakan seluruh rumah penduduk komunitas Muslim Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur.

"Pagi ini terjadi penyerangan kembali dan mengancurkan satu rumah, serta berniat meratakan semua rumah yang dirusak," kata Yendra.

4. Aksi ini sudah terindikasi sejak Maret 2018

24 Jamaah Ahmadiyah Diusir dan 7 Rumah Dirusak oleh Massa di NTBIDN Times/Dok. Ahmadiyah

Aksi intoleransi tersebut telah terindikasi mulai Maret 2018 dan dipertegas oleh kejadian pada 9 Mei 2018 di desa yang berbeda, namun masih di Kabupaten Lombok Timur.

Motifnya masih sama, kata Yendra, yaitu sikap kebencian dan intoleran pada paham keagamaan yang berbeda, dan berujung pada pemaksaan untuk keluar dari komunitas Muslim Ahmadiyah atau ancaman pengusiran.

Hingga berita ini diturunkan, Yendra menjelaskan ke-24 orang yang diusir massa masih mengungsi di Mapolres Lombok Timur. Mereka masih menunggu hasil tindak lanjut dari kepolisian dan pemerintah setempat.

Baca juga: 88,2 Persen Anak Muda Menolak Intoleransi, Tapi Mereka Tidak Konsisten

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya