Masuki Musim Penghujan, BNPB Imbau Warga Waspada Bencana 

Rusaknya alam jadi penyebabnya

Laporan IDN Times, Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan intensitas curah hujan dalam kondisi tinggi, akan terjadi di wilayah Indonesia mulai bulan Desember hingga Februari 2018 mendatang.

"Musim hujan tak selamanya turun setiap hari dengan intensitas lebat di wilayah Indonesia. Namun puncak hujan akan terjadi hingga akhir Desember, Januari dan Februari," kata Kepala Pusat Data Informasi (Kapusdatin) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Lantai 11 BNPB, Jalan Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Selasa (5/12).

Baca juga: BNPB: Pemukiman Warga di Bantaran Sungai Penyebab Jakarta Banjir

Masuki Musim Penghujan, BNPB Imbau Warga Waspada Bencana IDNTimes/Fitang Adhitia

Dengan adanya peningkatan curah hujan yang tinggi tersebut, perlu diantisipasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Indonesia. 

Mengingat kerusakan alam dan kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga lingkungan menjadi salah satu pennyebabnya.

"Mengapa banjir dan longsor marak? Hujan sedikit saja banjir, karena saat ini sudah masuk dalam darurat ekologis, kerusakan hutan hingga degradasi lahan yang disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,"jelasnya lagi. 

Sebelumnya, Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Siklon Tropis Cempaka tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa. Potensi itu ditemukan pada, Senin malam, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB. 

Masuki Musim Penghujan, BNPB Imbau Warga Waspada Bencana ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Melalui keterangan tertulisnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono Rahadi Prabowo, menyatakan adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah itu mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya.

"Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan," kata Mulyono. 

Masyarakat diminta agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. 

Aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang.

Baca juga: Ini Daftar Kerugian Ekonomi Akibat Status Awas Gunung Agung

Topik:

Berita Terkini Lainnya