Sandiaga: Jakarta Belum Siap Hadapi Gempa 8,7 SR

Tapi dia memberikan 3 usulan terkait gempa, apa saja?

Jakarta, IDN time – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan perlu ada kajian untuk melihat apakah Jakarta siap menghadapi gempa besar. Kajian diperlukan untuk memastikan Jakarta siap jika gempa besar terjadi.

“Kita perlu kaji betul apakah secara assesment kita siap. Saya rasa belajar dari sejarah, gempa itu telah terjadi beberapa kali di Jakarta,” kata Sandiaga di Auditorium BMKG Jakarta, Rabu (28/2).

Dalam acara diskusi nasional bertajuk "Potensi Gempa 8,7 Mampukah Jakarta?" Sandiaga mengatakan secara pribadi dirinya tidak siap menghadapi gempa seperti yang terjadi pada 26 Januari lalu.

“Saya lagi ketemu bersama para anchor televisi tiba-tiba melihat lampu gantung di balai kota itu bergoyang. Rupanya di saat seperti itu saja, kita belum siap. Saya saja tidak siap. Karena saya baru 3,5 bulan di Balai Kota. Tidak tahu mau lari ke mana evakuasinya” jelasnya.

1. Jakarta perlu peningkatan kesiapan hadapi gempa

Sandiaga: Jakarta Belum Siap Hadapi Gempa 8,7 SRIDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, menurut Sandiaga, perlu meningkatkan kesiapan untuk menghadapi gempa. Sebab bencana gempa bisa terjadi kapan saja, sekalipun persiapannya sudah bagus. Ia mencontohkan kota Fukushikma di Jepang yang memliki ketahanan gempa akhirnya tetap terkena tsunami.

“Jadi kesiapannya perlu kita tingkatkan. Kalau kita lihat Fukushima sebagai distrik dengan tenaga nuklir, yang katanya bisa tahan 8,5 SR begitu ada gempa dengan kekuatan 9, jebol juga dan menimbulkan tsunami. Kalau musibah, kita tidak bisa prediksi. Kapan saja bisa terjadi dan itu Allah punya rahasia” jelasnya.

Baca juga: JANGAN PANIK: Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Gempa

2. Rencana jangka pendek: latihan gempa bumi

Sandiaga: Jakarta Belum Siap Hadapi Gempa 8,7 SRIDN Times/Helmi Shemi

Dalam waktu dekat, Sandiaga ingin ada kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk pelatihan gempa atau earthquake drill. Ia berharap nantinya dapat merangkul para pelajar dalam kegiatan ini.

“Yang jangka pendek yang bisa kita lakukan dengan BPBD, kita harus lakukan earthquake drill. Jangan sampai terjadi 8,7SR kita belum di-drill. Saya mendukung nanti dilakukan Pemprov DKI saja. Kalau swastanya mau ikut, alhamdulillah. Nanti kita juga bisa rangkul murid-murid sekolah” paparnya.

3. Harapan kerjasama lembaga terkait

Sandiaga: Jakarta Belum Siap Hadapi Gempa 8,7 SRIDN Times/Helmi Shemi

Sandi berharap dapat terjalin kerja sama dengan lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga begitu ada gempa, dapat memberikan informasi secepatnya.  

“Saya sangat setuju MoU. Cepat kita bikin MoU saja. Pemprov akan memberikan perhatian lebih kepada BMKG. DKI ada kelebihan sedikit dari segi budget. Kita lihat kerja samanya seperti apa karena tentunya gempa itu menjadi isu utama bagi DKI,” harap Sandi.

Baca juga: [INFOGRAFIS] Mengenal Lebih Jauh Skala Richter, Si Pengukur Gempa

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya