Kisah Horor Sopir Bajaj: Penumpang Ada Saat Naik, Sampai Tujuan Mendadak Hilang

Hiiiii....padahal abangnya yakin ada yang naik bajajnya.

Jakarta, IDN Times – Lupi (40) adalah salah sopir bajaj yang tinggal dan beroperasi di Cideng, Jakarta Pusat.

Selama 6 tahun menjalani profesi ini, suka duka ia alami, termasuk yang horor. Seperti apa kisahnya? Berikut ini penuturannya kepada IDN Times.

1. Antar penumpang hingga Depok

Kisah Horor Sopir Bajaj: Penumpang Ada Saat Naik, Sampai Tujuan Mendadak HilangIDN Times/Helmi Shemi

Lupi yang tinggal di jalan Makmur, Cideng, mengaku tidak pernah jauh-jauh dalam mengantar penumpangnya. Senen menjadi jarak terjauh ia mengantar. Namun ada rekannya yang pernah mengantar pelanggan, atau lebih tepatnya barang hingga ke Depok.

“Paling jauh Senen. Jarang bawa jauh, kecuali nih temen bawa ke Depok. Ini ke Depok, tarif Rp300 ribu sekali jalan bawa barang karpet. Saya mah main di Jakarta aja. Kalau ini yang barang kan langganan,” katanya sambil menunjuk bajaj rekannya.

2. Horor! Penumpangnya hilang saat akan turun

Kisah Horor Sopir Bajaj: Penumpang Ada Saat Naik, Sampai Tujuan Mendadak HilangIDN Times/Helmi Shemi

Kisah lain yang diceritakannya adalah ada rekannya yang mengangkut penumpang, namun saat tiba di tujuan yang diminta, penumpangnya mendadak hilang. Temannya yakin saat itu ada penumpang yang naik ke bajajnya.

Baca juga: Kisah Si Bajaj Merah, Transportasi Tak Kenal Sein yang Terancam Punah

“Ada yang aneh. Kayak temen cerita bajaj merah pernah bawa orang turun, pas dilihat orangnya enggak ada. Pas naik, naik, eh turun enggak ada, itu bener, dulu,” ucapnya.

3. Ditipu penumpang

Kisah Horor Sopir Bajaj: Penumpang Ada Saat Naik, Sampai Tujuan Mendadak HilangIDN Times/Helmi Shemi

Kali ini adalah pengalaman pribadinya. Lupi pernah diminta mengantar ke Kemayoran, penumpang itu meminta menunggu karena akan kembali lagi ke tempat awal (pulang-pergi), namun akhirnya ia ditinggal penumpang yang tidak membayarnya.

“Pernah saya ditipu suruh nunggu-nunggu, ditunggu enggak keluar-keluar. Ngomongnya PP (pulang-pergi)," katanya sembari mengungkap ia tertipu ongkos sekitar Rp50 ribu karena gak dibayar penumpangnya.

Baca juga: Makin Ketat, Begini Persaingan Tiga Transportasi Online Terbesar di Indonesia

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya