Di Balik Layar Pemantauan Bencana di Ibu Kota Jakarta

Terdengar suara saling sahut di salah satu ruangan

Jakarta, IDN Times - Cuaca yang tidak menentu beberapa hari terakhir, termasuk curah hujan yang tinggi dan bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, genangan, hingga banjir membuat kita sering memantau informasi di media sosial.

Di antara media sosial yang mungkin kita andalkan adalah Twitter, untuk memantau akun @BPBDJakarta, besutan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang menginformasikan seputar bencana alam terkini. Seperti apa kesibukan petugas BPBD DKI saat adanya potensi banjir di Jakarta dan bencana lainnya sekarang ini? 

Siang ini, Senin (5/2), IDN Times berkesempatan mengunjungi kantor BPBD DKI Jakarta yang terletak di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat. Gedung ini persis di sebelah SPBU. Ruangan BPBD terletak di lantai 5. 

Corak khas Jakarta dengan ornamen gigi balang dan ondel-ondel dapat terlihat ketika kami memasuki ruangan BPBD DKI. Sepi, itulah yang dirasakan saat IDN Times berkunjung. Ada beberapa orang yang berjalan dengan cepat membawa berkas. Terdengar juga suara saling sahut di salah satu ruangan yang ternyata ruang pemantauan. 

1. Layar besar dengan 15 gambar 

Di Balik Layar Pemantauan Bencana di Ibu Kota JakartaIDN Times/Helmi Shemi

IDN Times diberikan kesempatan masuk ke dalam ruangan pemantauan itu. Layar LED besar yang terbagi menjadi 15 gambar. Di layar itu ada gambar peta Jakarta, akun Twitter, dan CCTV atau kamera pengintai. 

Layar itu dipantau sekitar 30 petugas untuk memberikan perkembangan seputar bencana di Ibu Kota mulai genangan, pohon tumbang, banjir, hingga kebakaran. 

Baca juga: Waspada: Banjir Jakarta Diprediksi Datang Dalam 9 Jam ke Depan

2. Pembaruan informasi tiap menit 

Di Balik Layar Pemantauan Bencana di Ibu Kota JakartaIDN Times/Helmi Shemi

Terlihat juga petugas saling berkoordinasi memberikan perkembangan informasi. Mata mereka tertuju pada layar monitor. Masing-masing petugas memantau dua layar monitor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan ada dua tim utama yang bertugas mematau bencana alam di Ibu Kota. Mereka disebut tim SO1 dan SO2.

Tim SO1 bertugas menghimpun data dari berbagai lini seperti media sosial Twitter, WhatsApp grup, dan laporan masyarakat baik melalui Twitter, Facebook, atau call center. Data kemudian diversifikasi tim SO2 dan kembali dipublikasikan oleh tim SO1. 

"Data diolah dan analisis data oleh tim SO2, setelah data diolah, diversifikasi, setelah itu publikasi oleh SO1," kata Jupan kepada IDN Times.

3. Menandai peta Jakarta

Di Balik Layar Pemantauan Bencana di Ibu Kota JakartaIDN Times/Helmi Shemi

Setelah data diolah, kata Jupan, petugas kemudian memberikan warna pada peta Jakarta. Seperti untuk bencana banjir: ungu untuk Siaga IV dengan status hati-hati, kuning untuk Siaga III dengan ketinggian air 10-70 cm, oranye untuk Siaga II dengan ketinggian air 71-150 cm,  dan merah untuk Siaga I dengan ketinggian air lebih dari 150 cm.

Sistem ini dilakukan secara real time berdasarkan laporan yang masuk dan telah divalidasi BPBD. Data masuk dari media sosial akan dihimpun dengan tagar. Seperti untuk bencana banjir dengan tagar #banjir. 

"Data itu diambil dari yang #banjir yang dikirim masyarakat melalui Twitter, pasangmata.com, Telegram dan aplikasi Qlue. Data itu ditarik sistem, laporan masyarakat kita validasi ketinggian dan benar atau gak. Setelah validasi keluar peta berdasarkan ketinggian," kata Jupan.

Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Siaga Banjir!

Topik:

Berita Terkini Lainnya