Acara Diskusi Bertema Isu Kebangkitan PKI di Hotel Sahid Berujung Ricuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Acara diskusi publik bertema Isu Kebangkitan PKI: Antara Realita dan Propaganda?, yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia (KMI) di......berujung ricuh. Peserta menolak membacakan deklarasi stop eksploitasi isu kebangkitan PKI pada akhir acara.
1. Peserta menolak deklarasi karena PKI hanya sebatas isu
Suasana acara yang digelar di ruang Singosari, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, itu menjadi panas, saat peserta berhamburan. Bahkan, di antara mereka naik ke atas panggung. Mereka menolak deklarasi tersebut.
"Apaan itu deklarasi. Kita di sini gak ada deklarasi, kita di sini untuk diskusi," ujar seorang peserta diskusi, Selasa (6/3).
Baca juga: Kata Millennials Soal PKI dan Komunisme
2. Aksi cabut spanduk dan minta daftar hadir
Salah seorang peserta lalu menurunkan spanduk yang ada di panggung. Panitia lalu berusaha menahan emosi peserta.
Editor’s picks
"Pak tenang pak, tenang, kita gak jadi," imbau panitia.
Peserta lain lalu meminta daftar kehadiran mereka saat awal diskusi, karena takut dianggap kehadiran mereka mendukung PKI.
"Mana daftar absennya? Jangan sampai kita nanti dianggap mendukung PKI. Itu ada nama dan nomor HP kita," ujar seorang peserta.
3. Peserta meminta pertanggungjawaban panitia
Peserta yang sudah emosi lalu mencari panitia lain untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban mereka terhadap acara ini. Mereka menilai acara ini hanya sebatas diskusi dan tidak ada deklarasi.
Sayangnya, para panitia acara 'menghilang' yang membuat para peserta semakin geram. Pihak hotel juga berusaha menenangkan agar tidak mengganggu pengunjung lainnya.
Sementara, informasi yang diterima IDN Times, deklarasi tersebut berjudul Deklarasi Stop Eksplloitasi Isu Kebangkitan PKI. Di antara empat poin deklarasi tersebut berbunyi, Isu kebangkitan PKI saat ini tidak jauh beda dengan isu kebangkitan PKI yang ramai beredar tahun lalu. Dimana, sumber dari berita isu tersebut hoax dan tidak dapat dipetanggungjawabkan kebenran isinya.
Baca juga: Menristek Dituding Antek PKI, Polda Metro Telusuri Pengirim Pesan