Partai Gerindra, Bermula dari Suara Petani

Wasekjen Gerindra membocorkan strategi pemenangan Gerindra

Jakarta, IDN Times - Mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden membuat Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra melesat menjadi partai papan atas. Pada Pemilu 2019, partai yang didirikan pada 6 Februari 2008 ini kembali mengusung Prabowo menjadi capres dan meraih nomor urut 02. 

Wakil sekretaris Gerindra Aryo Djojohadikusumo menyebut, nomor urut 2 di Pilpres 2019 sebagai simbol dari ‘Victory’.

“Nomor urut 2 ini menandakan kemenangan. Jadi waktu Pak Prabowo ambil nomor urut 2 kemudian dia tulis di kertas nomor dua ‘victory’ untuk merebut Indonesia Raya,” kata Aryo saat diwawancarai di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Minggu (4/3).

Baca Juga: Mengintip Elektabilitas Prabowo-Sandiaga dari Survei non-Mainstream

1. Sejarah awal Gerindra

Partai Gerindra, Bermula dari Suara PetaniANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Desember 2007 sejumlah tokoh yang menjadi cikal bakal pendiri Gerindra berkumpul di sebuah rumah yang menjadi markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir. Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk.

Sebelum menjadi nama Gerindra, awalnya Gerindra diusulkan menggunakan nama “Partai Indonesia Raya”. Namun, nama itu pernah digunakan di masa lalu yakni PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra. Atas usul adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah nama Gerindra.

Prabowo lalu mengusulkan simbol kepala burung Garuda. Kepala burung Garuda yang menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak. Sisik di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945.

2. Keprihatinan kondisi ketahanan pangan

Partai Gerindra, Bermula dari Suara PetaniIDN Times/Daruwaskita

Aryo mengatakan kepada IDN Times, salah satu alasan Gerindra dibentuk karena adanya ‘suara’ petani yang tidak didengarkan oleh pemerintah di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Waktu itu tidak ada respons dari pemerintah saat itu, sehingga demi memperjuangkan petani dan nelayan akhirnya Pak Prabowo memutuskan mendirikan Partai Gerindra bersama teman-teman, karena pada saat itu (2004-2007) aspirasi petani tidak ada yang mendengar,” ujarnya.

3. Pengembangan bangsa melalui pangan

Partai Gerindra, Bermula dari Suara PetaniANTARA Foto/Aditya Pradana Putra

Aryo banyak berbicara bagaimana ketahanan pangan menjadi prinsip yang akan terus dipegang dan dilaksanakan Gerindra sebagai misinya. Pangan dinilainya mempunyai peranan penting dalam pengembangan Negara.

“Yang mengerikan adalah saya baru dapat laporan dari Bank Dunia beberapa bulan lalu bahwa di seluruh Indonesia itu anak-anak anak yang kekurangan gizi atau pertumbuhannya terganggu itu 37 persen. Bayangin 4 dari 10 anak Indonesia itu pertumbuhannya terganggu karena kekurangan protein kalori dan lain sebagainya. Jadi itu kenapa program partai Gerindra dan Pak Prabowo itu sederhana banget kita fokus di makanan, ketahanan pangan,” jelasnya.

4. Partai 'menit akhir'

Partai Gerindra, Bermula dari Suara PetaniIDN Times/Irfan Fathurohman

Bukan tanpa alasan menyebut Gerindra sebagai partai last minute atau menit akhir. Dalam mendeklarasikan kadernya atau menentukan siapa yang akan maju dalam satu kontestasi pemilihan daerah atau provinsi, Gerindra kerap melakukannya di menit akhir.

Bahkan pembentukan Gerindra sendiri terbilang mendesak. Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Beberapa contoh lain adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan maju dalam Pilkada DKI 2012.

Keduanya dideklarasikan oleh PDIP dan Gerindra untuk maju pada menit akhir mendekati batas akhir penutupan masa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur. Keduanya maju pada Minggu 19 Maret 2012. Masih di DKI, pada Jumat (23/9/2016) di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara Nomor IV Blok M, Jakarta Selatan Gerindra dan PKS mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.

5. Strategi Gerindra gaet millennial

Partai Gerindra, Bermula dari Suara PetaniIDN Times/Teatrika Putri

Aryo mengatakan partainya terus berinovasi dalam menjaring pemilih sebanyaknya. Ia bahkan mengklaim Gerindra selalu mengikuti tren, termasuk menggunakan media sosial dalam kegiatan politiknya.

“Kalau mau menang di pemilu meraih suara sebanyak mungkin harus selalu diregenerasi terus. Tahun 2004 waktu itu Pak Prabowo waktu masih kader Golkar adalah yang paling pertama menggunakan iklan di TV tahun 2004. Tahun 2009 partai Gerindra tuh dengan pekikan suara burung garuda yang pertama menggunakan iklan-iklan secara masif di TV. Sejak 2012 kita sejak pilgub DKI kita yang paling pertama secara masih menggunakan matrix-matrix untuk hitung dan meraih komunikasi dengan media sosial,” klaim anggota DPR RI ini.

Sementara untuk meraih suara dari kalangan millennials, Gerindra akan selalu mengikuti segala perkembangan anak muda. Ia menyebut seperti flashmob di tahun 2012, lalu harlem shake hingga fenomena om telolet om dan film Dilan 1990.

“Saya masih ingat contohnya 2012 itu pemuda Gerindra itu paling pertama melakukan flash mob di Jokowi-Ahok. Enggak tahu di tahun depan apalagi yang akan popular. Ini kenapa kader Pemuda Gerindra tetap muda. Jadi kalau ada orang ngaku 40 tahun itu masih muda, udah deh bos, gue umur 34 aja gak ngerti anak muda SD SMP mikirnya sekarang,” pungkas Aryo.

Baca Juga: Mengintip Elektabilitas Prabowo-Sandiaga dari Survei non-Mainstream

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya