4 Perkataan Wakapolri dan Sandiaga soal Politisasi Masjid Ini Bikin Hati Sejuk

Keduanya menyebut tentang hati dan cinta

Jakarta, IDN Times – Beberapa pekan terakhir, isu mengenai politisasi masjid ramai dibicarakan. Terlebih untuk Pilkada serentak di beberapa daerah, termasuk Pilpres 2019 yang sudah mulai menggema dari sekarang, meski baru dimulai pada Agustus 2018.

Pro-kontra hadir di masyarakat mengenai apakah boleh masjid digunakan untuk berpolitik dan mendukung salah satu calon tertentu yang akan berlaga dalam pemilihan umum.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Syafruddin dan juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pandangan mereka untuk politisasi masjid. Apa kata mereka?

1. Wakapolri: Bukan hanya masjid, hati juga perlu dibersihkan4 Perkataan Wakapolri dan Sandiaga soal Politisasi Masjid Ini Bikin Hati SejukIDN Times/Helmi Shemi

Ketika ditanya tentang politisasi masjid, Syafruddin enggan banyak berkomentar. Dalam acara gerakan "Bersih-Bersih Masjid" yang diadakan oleh DMI dan Unilever, ia mengatakan bukan hanya masjid yang harus dibersihkan tapi juga hati manusia.

“Kita pengurus masjid. DMI hanya punya kewenangan kewajiban memberikan fasilitas. Fasilitator. Saya himbau sekarang ini kita bersih2 masjid secara fisik. Manusia nya bersih kan hatinya,” kata Syafruddin di Masjid Istiqlal, pada Selasa (8/5).

Baca juga: 12 Tokoh Dunia yang Pernah Mengunjungi Masjid Istiqlal

2. Harapkan pengertian dan pemikiran yang sama tentang masjid4 Perkataan Wakapolri dan Sandiaga soal Politisasi Masjid Ini Bikin Hati SejukIDN Times/Helmi Shemi

Syafruddin menolak berkomentar lebih lanjut soal masjid yang digunakan untuk berpolitik. Ia hanya menjawab dan berharap DMI punya pengertian dan pemikiran yang sama tentang masjid.

“Saya tidak mau tanggapi itu. Yang penting pengurus masjid. DMI kita sebaiknya punya pengertian dan pemikiran sama tentang masjid,” ujarnya.

3. Sandiaga minta kiai dan khatib sebarkan cinta di masjid4 Perkataan Wakapolri dan Sandiaga soal Politisasi Masjid Ini Bikin Hati SejukIDN Times/Helmi Shemi

Berbeda dengan Syafruddin, Sandiaga mengatakan ia ingin masjid digunakan untuk menyebarkan cinta, bukan politik. Menurutnya sekarang ini Jakarta membutuhkan pesan-pesan yang damai dan sejuk.

“Nanti kita imbau DMI dan para kyai, khatib untuk menebarkan cinta karena DKI perlu cinta. jakarta rindu dengan kesejukan dan kedamaian dan pesan-pesan pasif,” kata Sandiaga.

4. Ceramah di masjid tentang ekonomi umat
4 Perkataan Wakapolri dan Sandiaga soal Politisasi Masjid Ini Bikin Hati SejukIDN Times/Helmi Shemi

Sandiaga juga mengimbau agar ceramah di masjid fokus pada masalah ekonomi umat. Hal itu disebutnya perlu karena masih adanya kesenjangan sosial di masyarakat.

“Sehingga nanti ceramahnya menitikberatkan ke ekonomi umat karena ini titik balik dari ekonomi umat. Kita bertumbuh dan berkembang, tapi ada kesenjangan luar biasa. Lapangan kerja susah di dapat. Arahan untuk masjid mari memakmurkan jamaah dengan kegiatan yang berikan tekanan untuk bangkitnya ekonomi umat,” jelas Sandiaga.

Baca juga: Genap Berusia 40 tahun, Inilah 7 Fakta Unik Masjid Istiqlal

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya