Fakta-fakta Tak Terungkap Meninggalnya Anak saat Pembagian Sembako di Monas

Saat insiden tak ada yang menolong karena panitia sibuk

Jakarta, IDN Times - Kasus meninggalnya bocah 10 tahun bernama Muhammad Rizki Saputra ketika pembagian sembako dalam kegiatan bertajuk 'Untukmu Indonesia' yang berlangsung di Monas Sabtu (28/4) masih terus berlanjut.

Orangtua korban, Komariah bersama pengacara membuat laporan resmi ke Bareskrim pada Selasa, (2/5).

"Saya melaporkan Ketua panitia penyelenggaraan FUI atas nama Dave Revano Santosa atas tindak pidana yang mengakibatkan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain yang diatur pasal 359 kuhp dengan ancaman 5 tahun penjara," jelas kuasa hukum Komariah, Muhammad Fayyadh.

1. Panitia tidak memberi pertolongan

Fakta-fakta Tak Terungkap Meninggalnya Anak saat Pembagian Sembako di MonasANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Fayadh menjelaskan jika saat insiden terjadi tidak ada panitia yang menolong karena sibuk. "Saat kejadian kami minta tolong beberapa panitia laki-laki. Namun, mereka bilang sibuk mengurusi chaos. Saat diacuhkan korban sudah tergeletak dengan kondisi muntah dan kejang," jelasnya.

Baca juga: Sandiaga Sebut 2 Anak Meninggal Akibat Pembagian Sembako di Monas

2. Meninggal pukul 04.35 WIB

Fakta-fakta Tak Terungkap Meninggalnya Anak saat Pembagian Sembako di MonasIDN Times/Sukma Shakti

Setelah sempat dibawa ke rumah sakit Tarakan, nyawa korban akhirnya tak tertolong. Menurut penuturan kuasa hukum orang tua korban, bocah tersebut meninggal pada puku 04.35 WIB.

3. Berharap proses hukum tidak berhenti

Fakta-fakta Tak Terungkap Meninggalnya Anak saat Pembagian Sembako di MonasIDN Times/Sukma Shakti

Fayyadh menuturkan jika keluarga korban berharap jika laporan yang dibuat tetap diproses secara hukum dan berhenti di tengah jalan.

"Dengan dibuatnya laporan ini, kami berharap kasus tidak berhenti di tengah jalan karena barang bukti salah satunya surat kematian sudah ada," jelasnya.

4. Panitia coba bungkam keluarga korban

Fakta-fakta Tak Terungkap Meninggalnya Anak saat Pembagian Sembako di MonasANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sebelum laporan resmi dibuat, Fayadh menjelaskan jika ada perwakilan relawan yang datang menyampaikan belasungkawa dengan membawa sejumlah uang dan meminta keluarga korban tutup mulut.

"Ada yang datang atas nama relawan Merah Putih. Memang berdasarkan keterangan klien saya, pihak Merah Putih menyampaikan agar jgn menyampaikan kronologis ke siapa pun. Namun, tidak ada yang bisa membungkam mulut klien saya sehingga saya akan beberkan kepada publik," jelasnya.

Baca juga: Dua Bocah Tewas Saat Pembagian Sembako, Sandiaga: Nyawa di Tangan Allah

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya