20 Tahun Reformasi: Negara Masih Takut Ungkap Kasus 65

Padahal Presiden Jokowi pernah berjanji akan mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM

Jakarta, IDN Times - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966 mengungkapkan kekecewaannya dalam refleksi 20 tahun reformasi yang berlangsung di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH jakarta).

1. YPKP 65 anggap pemerintah tak serius dan takut

20 Tahun Reformasi: Negara Masih Takut Ungkap Kasus 65Ilustrasi oleh Rappler

Ketua YPKP 65, Bedjo Untung, dalam keterangan persnya menjelaskan jika ia kecewa dengan pemerintah lantaran tidak adanya niatan untuk menuntaskan kasus tersebut hingga kini.

“Sampai sekarang tidak ada kesungguhan dan perhatian. Negara masih takut, tidak berani,” jelas Bedjo dengan nada tinggi.

Beberapa contoh ketidakseriusan negara dalam menyelesaikan kasus 65 menurut Bedjo adalah ketika beberapa kali diskusi seputar 65 di berbagai tempat dihentikan secara paksa oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jangankan menyelesaikan, ketika korban 65 membuat pertemuan selalu dibubarkan,” keluhnya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Kedungdoro Surabaya

2. YPKP berterima kasih kepada Mahasiswa aktivis 98

20 Tahun Reformasi: Negara Masih Takut Ungkap Kasus 65ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Bedjo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para aktivis mahasiswa yang telah berjuang saat reformasi. Sebab, dengan lengsernya Soeharto, korban 65 bisa sedikit bersuara.

“Saya atas nama korban 65, mengucapkan terima kasih kepada gerakan mahasiswa. Saya tak punya mimpi dan rasanya aneh Soeharto bisa jatuh. Sejak saat itu, korban 65 sedikit bisa bersuara,” ungkapnya.

Namun, ia juga menyayangkan ternyata reformasi hanya berhasil menjatuhkan pucuk kepemimpinannya saja. Menurutnya masih banyak sisa-sisa orde baru yang belum jatuh.

“Masih ada akar-akar, infrastruktur orde baru masih utuh. Bahkan ideologinya masih mengadopsi orde baru,” ucapnya.

3. Jokowi pernah janji tuntaskan kasus pelanggaran HAM

20 Tahun Reformasi: Negara Masih Takut Ungkap Kasus 65IDN Times/Linda Juliawanti

Ketika berkampanye jadi Presiden, pada 2014 lalu, Joko Widodo pernah mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyelesaian kasus hak asasi manusia yang tak kunjung usai.

“16 tahun reformasi kita terus menuju jurang ketidakpastian. Wibawa negara semakin merosot karena terus membiarkan pelanggaran HAM dan lemah dalam penanganan hukum,” ucap Feri dari KontraS seraya menirukan ucapan Jokowi ketika berkampanye.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Malaysia Terinsipirasi Reformasi di Indonesia

 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya