Pentingkah Nonton Debat Pilkada? Millennials Menjawab

Debat itu penting tapi belum memberi pencerahan.

Surabaya, IDN Times – Pada Selasa (8/5), Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur telah menyelenggarakan debat Pilkada di Dyandra Convention Center Surabaya. Pasangan calon nomor urut 1, Khofifah-Emil dan paslon nomor urut 2, Gus Ipul-Puti, saling adu program kerja dan pemikiran-pemikiran untuk Jawa Timur. Kemeriahahan pesta demokrasi ini juga tak luput dari pantauan para milennials.

1. Penting untuk memantapkan pilihan

Pentingkah Nonton Debat Pilkada? Millennials MenjawabIDN Times/Rosa Folia

Debat antar paslon dianggap merupakan hal yang penting untuk disaksikan. Hal ini dikatakan oleh Farrah Larasati (21), mahasiswi UPN Veteran Jatim. "Karena kita bisa ngukur juga ketika apa yang dia janjikan gak sesuai itu bisa kita tuntut."

Adapun Esa Nur Oksialviyanti (22), mahasiswi Unesa juga berpendapat bahwa pentingnya menonton debat pilgub adalah agar tahu kualitas masing-masing paslon. "Nonton debat pilgub itu penting biar kita tau paslon mana yang berkualitas."

Hal serupa juga disampaikan oleh Ahmad Arif (21), mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ia berpendapat bahwa debat pilgub sangat diperlukan untuk mengetahui pertimbangan pemilihan. "Kalau buat aku penting karena emang mau ikutan nyoblos pilgub. Tambah wawasan dan tambah pertimbangan."

Baca juga: Jelang Debat, Begini Adu Program Kandidat Pilgub Jatim

2. Ternyata, millennials lebih memilih menyimak debat melalui media sosial

Pentingkah Nonton Debat Pilkada? Millennials MenjawabIDN Times/Rosa Folia

Kecenderungan millennials mengakses dunia digital ternyata juga berpengaruh pada pilihannya untuk menonton debat pilgub. Meskipun debat disiarkan secara langsung melalui beberapa saluran TV, banyak para millennials yang tidak menyaksikannya.

Salah satunya adalah Mamad (sapaan akrab Ahmad Arif). Ia lebih memilih menyelesaikan tugasnya daripada mengikuti debat yang tayang di TV. Meskipun dia tidak menyaksikan secara langsung, Mamad tetap akan melihat siaran ulangnya melalui YouTube.

Hal serupa juga diamini oleh Rizkia Dinda (19), mahasiswa Ilmu Politik Unair. Kia, sapaan akrab Rizkia, terpaksa melewati program debat tersebut. "Sayangnya TV rumah disabotase keponakan," jawabnya ketika ditanyai pendapatnya tentang debat semalam. "Tapi aku nanti nonton di YouTube, kok" imbuhnya.

3. Debat kurang memberikan pencerahan

Pentingkah Nonton Debat Pilkada? Millennials MenjawabDok. IDN Times/Istimewa

Namun, tak semua millennial sepakat tentang dampak positif debat Pilkada. Muhammad Adryansyah (19), mahasiswa ITS misalnya. Ia mengaku belum menjatuhkan pilihannya kepada paslon mana pun. "Debat hanyalah perwakilan ide-ide saja," ujarnya. Ryan mengaku mungkin akan menentukan pilihan ketika memasuki masa tenang. Saat masa kampanye usai dan terkuaknya fakta-fakta baru di media.

Ocy (sapaan akrab Esa) pun sependapat dengan Ryan. Dia belum memutuskan siapa yang pantas untuk mendapatkan suaranya. "Masing-masing saling serang. Saling menjatuhkan. Kelihatan banget dari ekspresinya." ujarnya. "Aku masih belum menentukan pilhan. Masih bingung," imbuhnya.

Baca juga: Debat Pilgub Jatim, Ini Plus-Minus Kedua Pasangan Calon

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya