Aktor Dennis Adhiswara Sambangi Rumah Duka Korban Bom Surabaya

Dennis memberikan dukungan pada warga Surabaya

Surabaya, IDN Times - Pemain Katakan Cinta, Dennis Adhiswara, mendatangi rumah duka korban ledakan bom Surabaya, Giri Catur Sungkowo (48), di Jalan Pulosari III M nomor 3, Surabaya, Jawa Timur. Ia datang bersama rombongan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) kemarin, Sabtu (19/5).

1. Dennis datang atas inisiatif sendiri

Aktor Dennis Adhiswara Sambangi Rumah Duka Korban Bom SurabayaInstagram/@dennisadishwara

Kedatangan Dennis atas niatnya pribadi. Kala teror bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5) lalu, pria kelahiran Malang, Jawa Timur, ini sedang berada di Yogyakarta untuk menyelesaikan beberapa urusan.

"Saya pikir saya sudah setengah jalan dari Surabaya. Jadi saya langsung saja ke Surabaya," ujar Dennis.

Dennis yang didampingi istrinya ini berangkat dari Yogyakarta pada Kamis (17/5), menggunakan kereta. Ia tak bisa datang ke Surabaya secepatnya, karena masih ada beberapa urusan di Yogyakarta.

Baca juga: Bertambah Satu Lagi Korban Meninggal Bom Surabaya

2. Dennis menyayangkan aksi terorisme

Aktor Dennis Adhiswara Sambangi Rumah Duka Korban Bom SurabayaInstagram/@dennisadishwara

Dennis sangat menyayangkan aksi teror bom Surabaya. Ia menganggap aksi ini dapat memecah belah keutuhan Bangsa Indonesia. 

"Sangat meremukkan hati, apalagi ini memakan banyak korban jiwa. Menurut saya ini ada pihak yang ingin mengusik keberagaman kita," ujar dia.

3. Dennis mengimbau warga Surabaya tetap waspada dari ancaman terorisme di dunia nyata dan dunia maya

Aktor Dennis Adhiswara Sambangi Rumah Duka Korban Bom SurabayaInstagram/@dennisadishwara

Dennis berharap masyarakat Surabaya merasakan dukungan dan semangat atas dukungannya. Ia pun mengimbau masyarakat Kota Pahlawan itu, agar tetap waspada terhadap ancaman teror yang datang dari dunia nyata dan juga dunia maya.

"Ancaman teror sekarang juga datang dari dunia maya, melalui penyebaran hoax dan juga penggiringan opini," ujar dia.

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tetap waspada dan berkepala dingin, apabila ada provokasi di media sosial.

"Apabila menemukan akun yang menggiring kepada pemecahbelahan keberagaman, langsung saja laporkan ke @aduankonten atau @humaspolri," ujar dia.

Dalam akun Instagram-nya, @dennisadishwara, Dennis juga mengunggah foto dirinya sedang berada di depan gedung Hotel Orange atau Yamato--tempat perobekan bendera Belanda--sambil mengepalkan tangan kananya ke atas.

Foto tersebut sebagai bentuk dukungannya pada masyarakat Surabaya atas teror bom. Dia juga menyebut rela tidak berlibur demi memberikan dukungan pada Kota Pahlawan itu, demi memberikan dukungan pada masyarakat Surabaya.  

"Seharusnya weekend ini saya bisa agak santai di Jakarta. Tapi kupikir, lebih baik waktu dan tenaga saya bisa berguna buat Kota Pahlawan ini. Dear @satpolppsurabaya @surabaya @dispendiksby, silahkan kontak saya. Saya rela ga dibayar. Persilakan saya turut bersama bikin kota ini makin heroik! lokasi: Hotel Majapahit d/h Oranje. Tempat perobekan bendera Belanda menjadi Sang Saka Merah Putih oleh arek-arek Suroboyo," tulis Dennis di akun Instagramnya, Sabtu (19/5).

Teror Bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5) pagi dan meneror tiga gereja sekaligus secara beriringan mulai pukul 06.30 hingga 07.50 WIB, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

Akibat ledakan di tiga gereja tersebut, lebih dari 20 orang meninggal dan lebih dari 40 lainnya luka-luka. Hasil penyelidikan kepolisian, ledakan bom bunuh diri ini dilakukan Dita Oeprianto yang melibatkan istri dan keempat anaknya.

Malam harinya, ledakan bom juga terjadi di rusunawa Sidaoarjo, yang menewaskan pelaku sendiri dan istri serta satu anaknya. Sehari berikutnya, Senin (14/5), bom bunuh diri kembali meledak di Markas Polrestabes Surabaya yang menewaskan pelaku dan istri serta kedua anaknya. Setelah diselidiki, ternyata para pelaku terduga teroris masih terkait dalam satu jaringan, yakni kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca juga: Sebut Bom Surabaya Hanya Rekayasa, Pilot Garuda Dinonaktifkan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya