Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP

Elektabilitas Golkar naik setelah Airlangga jadi ketua umum

Jakarta, IDN Times - Golkar agaknya tak sia-sia menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berakhir pada terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum pada Desember tahun lalu.

Airlangga menggantikan Setya Novanto yang lengser dari kursi ketua umum karena terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik. Naiknya Airlangga ternyata mendongkrak tingkat elektabilitas Partai Golkar.

"Sebelumnya elektabilitas Golkar mengalami penurunan ketika kasus E-KTP mencuat. Paska pergantian kepemimpinan, elektabilitas Golkar menunjukan tren kenaikan," kata peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1).

Rully mengatakan naiknya elektabilitas Golkar ini bisa dilihat dari hasil survei yang digelar lembaganya pada 7-14 Januari 2018. Survei digelar dengan menggunakan metodenya multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang. Margin of error survei ini 2,9 persen.

1. Elektabilitas Golkar naik

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Rully mengatakan, saat pemilihan umum 2014, Golkar berhasil meraup 14,75 persen suara. Sementara pada Januari ini, menurut hasil survei lembaganya, tingkat elektabilitas Golkar mencapai 15,5%. Artinya ada kenaikan tingkat elektabilitas, meski tidak terlalu signifikan. Namun setidaknya ini bisa memicu tren positif. 

Baca juga: 3 Hal tentang Lodewijk Freidrich, Mantan Danjen Kopassus Jadi Sekjen Golkar

2. Faktor Airlangga jadi penentu naiknya elektabilitas Golkar

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  IDN Times/Fitang Budhi Adhitia
Rully mengatakan naiknya elektabilitas Partai Golkar antara lain karena terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai tersebut. Airlangga yang dianggap bersih membuat publik berangsur-angsur kembali mempercayai partai berlambang Beringin ini.

3. Elektabilitas Golkar sempat anjlok

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Tingkat keterpilihan Partai Golkar sempat menurun pada Agustus 2016, yakni ketika kasus korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik mulai dikaitkan dengan ketua umum mereka.

Saat itu tingkat elektabilitas Golkar hanya 11,6 persen. Turunnya elektabilitas ini lantaran banyak pemilih Golkar yang lari ke partai lain. "Airlangga Hartarto memberi harapan baru bagi Golkar," kata Rully.

4. Berpotensi mengalahkan PDI Perjuangan pada 2019

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Rully mengatakan hasil survei lembaganya menyebutkan PDIP sebagai partai dengan tingkat keterpilihan tertinggi, yakni 22,2 persen, disusul Golkar 15,5 persen, kemudian Gerindra 11,4 persen.

Namun Rully memprediksi Golkar bisa menyalip Golkar pada pemilihan umum 2019 mendatang. Untuk itu, Rully melanjutkan, Golkar perlu melakukan rebranding.

5. Golkar berpotensi mengembalikan suara yang sempat 'hilang'

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Terpilihnya Airlangga, kata Rully, akan membuat pemilih Golkar yang sebelumnya lari ke PDIP akan kembali ke pangkuan Beringin.

Hal ini akan membuat suara Golkar naik sementara suara PDIP menjadi berkurang. Jika ini terjadi, bukan tak mungkin suara Golkar akan melampaui PDIP pada 2019 mendatang.

6. Program Hartanto yang berpihak pada rakyat jadi kunci

Survei LSI: Suara Golkar Berpeluang Melampaui PDIP  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Tiga program prorakyat yang dikampanyekan Gokar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dinilai mendapat sambutan positif dari masyarakat. Efek positif dari program inilah yang akan berimbas pada naiknya tingkat elektabilitas Golkar.

Baca juga: Struktur Partai Golkar Dirombak, Idrus Marham Masih Jadi Pengurus

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya