Kominfo Soal Kebocoran Data Facebook: Masih Tunggu Hasil Audit Otoritas Inggris

50 persen konten Facebook sebelumnya bermuatan negatif

Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali memanggil pihak Facebook terkait skandal kebocoran data para penggunanya yang terjadi secara masif pada bulan Maret lalu.

Pada kesempatan itu Kominfo memastikan sejauh mana keseriusan Facebook dalam menangani kasus yang sangat meresahkan para pengguna aplikasi jejaring pertemanan tersebut.

1. Facebook kirim perwakilan bertemu Menteri Kominfo

Kominfo Soal Kebocoran Data Facebook: Masih Tunggu Hasil Audit Otoritas Inggris IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Wakil Presiden Bidang Kebijakan Publikasi Facebook untuk Asia-Pasifik Simon Milner mengatakan pihaknya masih menunggu hasil audit dari pihak otoritas Inggris terkait data yang telah dibocorkan oleh aplikasi survei kepribadian Cambridge Analytica.

"Kami punya waktu sekitar satu bulan untuk menunggu, tapi kami tentu berharap hasil audit bisa keluar lebih cepat," ujar Simon Milner di kantor Kementerian Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (7/5).

Baca juga: Dikabarkan Bentrok dengan Facebook, CEO dan Pendiri WhatsApp Mundur

2. Menteri Kominfo tegaskan percepat hasil audit kebocoran data pengguna

Kominfo Soal Kebocoran Data Facebook: Masih Tunggu Hasil Audit Otoritas Inggris IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Menanggapi yang disampaikan oleh Simon, Menteri Kominfo Rudiantara menegaskan pihak Facebook jangan hanya menunggu dari pihak otoritas Inggris saja, melainkan mencari alternatif cara lain untuk bisa mempercepat hasil kebocoran data massal penggunanya.

"Saya sampaikan di rapat gak bisa hanya nunggu dari Otoritas Inggris dan juga harus cari upaya lain karena kemungkinannya kita kan belum tahu hanya satu-satunya apakah cuma Cambrige Analytica, belakangan juga ada cube you, ada aggregat iq dan lain sebagainya," tegas Rudiantara di lokasi yang sama.

3. Menteri Kominfo evaluasi konten Facebook

Kominfo Soal Kebocoran Data Facebook: Masih Tunggu Hasil Audit Otoritas Inggris IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Selain kebocoran data, Rudiantara juga mengatakan telah mengevaluasi konten-konten Facebook di Indonesia yang dinilai negatif atau berbau provokasi yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

Menurutnya 50 persen konten yang diberikan Facebook bermuatan negatif, namun secara berkala Facebook terus memperbaiki kesalahannya tersebut hingga akhir 2017 lalu hasil riset Kominfo menunjukan bahwa konten negatif yang diberikan Facebook jauh lebih baik 68 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi ini juga bagian evaluasi penilaian oleh Kominfo bagaimana kerjasama Facebook menangani konten-konten yang dianggap negatif," terang Rudiantara.

Seperti diketahui sebelumnya, Facebook telah melakukan kesalahan besar dengan membocorkan data pribadi penggunanya pada Maret lalu dengan menggunakan aplikasi survei kepribadian, Cambridge Analytica, yang menyebabkan data pribadi puluhan juta pengguna Facebook bisa dikumpulkan dengan kedok riset akademis. 

Baca juga: Cambridge Analytica Baru Hapus Semua Data Pengguna Facebook Usai Pilpres AS

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya