Film 212 Mendapat Penolakan di Manado, Ini Pesan Adem Menteri Agama

Mendapatkan respons negatif dari masyarakat Manado

Jakarta, IDN Times - Film “212: The Power of Love” mendapatkan respons negatif dari masyarakat Manado.

Pasalnya setelah digelar kegiatan nonton bareng pada pemutaran perdana film ini di sejumlah bioskop di Kota Manado pada 10 Mei lalu, seorang warganet memposting gambar di akun Facebook-nya yang menyerukan penolakan terhadap film 212 besutan sutradara Jastri Arimba tersebut.

Ia menganggap film tersebut mempropaganda untuk berpikir radikal.

1. Postingan sengaja diunggah di media sosial

Film 212 Mendapat Penolakan di Manado, Ini Pesan Adem Menteri AgamaTwitter/@SusyAmbary

Berdasarkan penelusuran IDN Times, postingan tersebut berasal dari akun atas nama Liberty Roeroe yang kemudian dengan akun ini menyebarluaskan postingan tersebut kedalam grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado yang kemudian menjadi viral.

Baca juga: Nonton Bareng Syahrini, Prabowo Wajibkan Kader Gerindra Nobar Film 212

Hal ini tentu saja mendapatkan komentar yang beragam khususnya masyarakat Manado sendiri. Tanggapan warganet memenuhi kolom komentar pada postingan tersebut. Namun sebagian besar berkomentar untuk mendukung penolakan film 212 di Manado.

2. Menag serukan untuk hentikan intimidasi terhadap siapapun

Film 212 Mendapat Penolakan di Manado, Ini Pesan Adem Menteri AgamaTwitter/@212movie

Menanggapi banyaknya komentar tentang penolakan film tersebut, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pun angkat bicara. Dalam akun Twitternya ia menyerukan untuk tetap menjaga perdamaian tanpa adanya intimidasi dari dan oleh siapun di negeri ini.

“Tak boleh ada tindakan intimidasi dan teror terhadap siapapun. Mari kita saling bertoleransi, bersedia menghormati dan menghargai perbedaan pihak lain,” ujar Menag Lukman Hakim membalas tweet dari @Adell1ne yang bertanya tentang penolakan film 212 tersebut.

3. Film ini menceritakan latar belakang dari sudut pandang seorang wartawan tentang aksi 212 

Film 212 Mendapat Penolakan di Manado, Ini Pesan Adem Menteri AgamaTwitter/@212movie

Film 212: The Power of Love dibintangi oleh Fauzi Baadila yang berperan sebagai aktor utama. Dalam film tersebut, Fauzi berperan menjadi Rahmat (30) pria yang memiliki karakter dingin dan tidak memiliki banyak teman dalam kehidupannya sehari-hari.

Rahmat, diceritakan dalam film ini berprofesi sebagai seorang wartawan di Majalah Republik. Rahmat merantau ke Jakarta meninggalkan kota kelahirannya di Ciamis, Jawa Barat, sejak 10 tahun lalu. 

Suatu ketika ia mendapatkan kabar bahwa ibundanya meninggal dunia di kampung halamannya, karena hal tersebutlah yang membuat Rahmat harus terpaksa kembali ke Ciamis.

Usai pemakaman tersebut, Rahmat hendak kembali ke Jakarta untuk melanjutkan aktivitasnya. Namun ia mendapat kabar bahwa sang ayah Ki Zainal (60) akan melakukan aksi longmarch bersama para santri menuju ke Jakarta. Aksi tersebut dikenal dengan aksi Bela Islam 212 yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat Indonesia dan media asing.

Rahmat pun mencoba meminta sang ayah untuk tidak ikut dalam aksi tersebut karena menurutnya aksi tersebut sudah ditunggangi dan sangat bermuatan politis yang akan memicu perpecahan.

Namun Ki Zainal tetap bersikeras untuk melakukan aksinya menuju Jakarta bersama para santri lainnya.

Baca juga: Prabowo-Fadli Zon Nonton Film 212, Targetkan 7 Juta Penonton

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya