Versi Lembaga Survei Indonesia, Elektabilitas Ahok-Djarot Masih Tertinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lembaga Survei Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat menempati urutan paling atas. LSI menyatakan bahwa survei ini dilakukan terhadap 800 responden yang tersebar di enam wilayah Jakarta.
Hasil ini cukup berkebalikan dengan rilis serupa yang dilakukan oleh lembaga survei lain. Selama dua bulan terakhir, setidaknya ada empat lembaga survei yang mengukur keterpilihan para calon. Hasilnya. tak ada satupun yang menempatkan Ahok-Djarot di posisi teratas. Menurut mereka, elektabilitas Ahok tergerus akibat kasus dugaan penistaan agama yang dilakukannya.
Elektabilitas Ahok-Djarot 31,8 persen.
Survei yang dirilis LSI melalui akun Twitter @LSI_lembaga Kamis (15/12) tersebut menyatakan bahwa elektabilitas Ahok-Djarot tercatat sebesar 31,8 persen mengungguli Agus Harimurti-Sylviana Murni yang memiliki tingkat keterpilihan 26,5 persen. Adapun Anies Baswedan menduduki posisi terbawah dengan 23,9 persen. Sisanya, 17,8 persen responden memilih tak menjawab.
Ahok-Djarot naik 5,6 persen.
Survei tersebut juga menyebutkan bahwa elektabilitas Ahok justru naik 5,6 persen sejak pertengahan November lalu. Adapun pasangan dua calon Gubernur lain yaitu Anies dan Agus relatif tak berubah.
Baca juga: Masih Bisakah Kita Mempercayai "Netralitas" Lembaga Survei?
Editor’s picks
Ahok dipilih karena dianggap sudah teruji.
Tak akan mengubah pilihan.
Para responden juga mengaku tak akan mengubah pilihan mereka. Dari keseluruhan reponden, 51 persen di antaranya menyatakan bahwa kecil kemungkinan mereka berpaling dari calon yang saat ini mereka pilih.
Tragedi Al Maidah memengaruhi pemilih.
Berdasarkan survei tersebut, tragedi Al Maidah memang mempengaruhi pandangan pemilih dalam menentukan pilihan. Namun, LSI menyebut bahwa masyarakat lebih melihat faktor personal dan program kerja.
Baca juga: Survei Charta Politika: Agus-Sylvi Unggul dalam Elektabilitas