Tak Puas, Pedemo Kembali Adakan Aksi Anti Ahok 2 Desember Nanti!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah dua kali melakukan aksi besar menuntut proses hukum terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, beberapa organisasi masa kembali akan turun jalan. Kumpulan organisasi Islam yang menamakan diri Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI tersebut rencananya akan melakukan demostrasi pada Jumat 2 Desember 2016. Salah satu tuntutan utama yang akan mereka suarakan adalah penahanan terhadap Ahok.
Seperti dikutip dari Republika.co.id, mereka menilai Ahok perlu ditahan karena berpotensi melarikan diri. Selain itu, Gubernur DKI nonaktif tersebut juga berpotensi menghilangkan barang bukti lainnya, termasuk rekaman resmi yang ada di Pemprov DKI. Selain berorasi, mereka juga akan melakukan serangkaian kegiatan yang dipusatkan di Jalan Thamrin dan Sudirman Jakarta Pusat.
Menjanjikan damai.
Dikutip dari Antara, Jumat (18/11) salah satu juru bicara GNPF MUI, Munarman mengatakan bahwa aksi ini akan berlangsung damai. Apalagi, dalam aksi kali ini mereka mengangkat tema "Bersatu dan Berdoa untuk Negeri".
Akan diawali dengan Salat Jumat.
Selain berorasi, aksi ini juga akan diiringi dengan berbagai kegiatan keagamaan. Sebelum berorasi, rencananya masa akan Salat Jumat berjamaah di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Editor’s picks
Baca juga: Usai Demo 4 November, Elektabilitas Ahok Turun 7 persen
Istighotsah dan Shalawat.
Untuk menjaga agar kondisi tetap tenang, pedemo juga akan melakukan Istighotsah dan Shalawat.
Polisi belum akan menahan Ahok.
Walaupun mendapatkan desakan dari berbagai pihak, namun Kepolisian nampaknya belum akan menahan Ahok. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada unsur yang dianggap memenuhi dalam penahanan Ahok. Kedua unsur itu adalah kemungkinan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. Menanggapi adanya aksi 2 Desember nanti, Tito meminta kepada masyarakat agar jangan terprovokasi.
Baca juga: Tak Hanya Demo Ahok, 4 November Juga Catat Berbagai Sejarah Dunia