Rumah Digeledah, Pelaku Bom Polrestabes Mengontrak Sejak Februari

Keluarga pelaku mengontrak dua tahun

Surabaya, IDN Times - Polisi melakukan penggeledahan sebuah rumah di di Jl. Tambak Medokan Ayu Surabaya. Rumah itu diduga merupakan kediaman pelaku peledak bom Poltestabes Surabaya kemarin (14/5).

Berdasarkan pantauan IDN Times, Selasa (15/5) tepatnya pukul 11.42 WIB, polisi terlihat memasang police line 300 meter dari rumah pelaku. Warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi pun diminta mengosongkan rumahnya. "Demi keselamatan kita bersama, ayo mundur semua," kata Kapolsek Rungkut, Kompol Esti Setija Oetami.

1. Tim gegana membawa sebuah tabung dari rumah tersebut

Rumah Digeledah, Pelaku Bom Polrestabes Mengontrak Sejak FebruariIDN Times/Stella Azasya

Salah satu saksi mata mengaku sempat melihat tim Gegana membawa tabung dari dalam rumah tersebut. Namun, belum ada informasi tentang barang apa yang dibawa oleh Gegana.

2. Pelaku pindah ke rumah kontrakan sejak bulan Februari

Rumah Digeledah, Pelaku Bom Polrestabes Mengontrak Sejak FebruariIDN Times/Putriana Cahya

Sebenarnya, polisi sudah melakukan sterilisasi di area tersebut sejak Senin (14/5) malam. Saat itu, pemilik rumah, Sugeng mengatakan bahwa tempat tersebut disewa oleh satu keluarga yang terdiri dari 5 orang, yakni bapak, ibu, dua anak laki-laki, dan anak bungsu perempuan. Mereka meninggali rumah tersebut sejak bulan Februari lalu dengan rencana sewa dua tahun.

"Bilangnya pindahan dari Krukah. Saya gak kenal orangnya, hanya sebatas ketemu dan nego harga saja," ujar Sugeng.

Baca juga: Dirawat Intensif, Anak Pelaku Bom Polrestabes akan Dijenguk Keluarga

3. Dikenal tertutup dan jarang berinteraksi

Rumah Digeledah, Pelaku Bom Polrestabes Mengontrak Sejak FebruariIDN Times/Putriana Cahya

Pasangan suami istri tersebut dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan penghuni sekitar. Sementara warga mengenal pekerjaan Tri Murtiono sebagai wirausahawan. Ia mengaku memiliki usaha yang berhubungan dengan aluminium seperti pembuatan pagar dan tralis. 

"Kalau kegiatan kampung atau arisan, istrinya gak pernah ikut sama sekali," kata dia. "Kalau ditanya anaknya sekolah mana atau kegiatannya ngapain, biasanya cuma diam, gak mau jawab."

Pengakuan serupa juga dilontarkan Parman, Takmir Mushola As Suyudi yang berada tak jauh dari rumah tersangka. Rumah bercat oranye tersebut nampak selalu tertutup dengan mobil terparkir di depan rumah. Selain itu, Tri Murtiono lebih sering berkegiatan di pagi hari sekitar pukul 07.00, di mana notabene warga telah berangkat bekerja. 

"Biasanya pagi-pagi ngoprek kardus di samping rumahnya. Ada banyak tumpukan-tumpukan kardus sama aluminium. Pas saya tanyain, jawabnya ya buat proyek aja," tutur Parman. (Laporan Stella Azasya dan Putriana Cahya)

Baca juga: Satu Keluarga, Inilah Identitas Pelaku Bom Polrestabes Surabaya

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya