Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok "Perang" Sindiran

Sayangnya Agus-Sylvi memilih tak ikut debat

Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno kembali menghadiri debat Pilkada DKI yang digelar oleh Kompas TV, Kamis (16/12). Sayangnya, seperti dikutip dari Kompas.com, pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni tak hadir dalam debat tersebut. Ketidakhadiran mereka merupakan kali kedua. Pada debat serupa yang digelar Net TV, Agus-Sylvi juga memilih tidak datang.

Di depan moderator dan publik yang menyaksikan, mereka beradu program kerja. Tak ketinggalan, kedua pasang calon itu juga melemparkan berbagai sindiran, baik tentang kinerja maupun latar belakang para lawan.

Anies kritik laporan keuangan DKI.

Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok Perang SindiranAgung Rajasa/ANTARA FOTO

Predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap pemerintah DKI Jakarta dipertanyakan oleh Anies Baswedan. Menurut Anies, jika ingin mewujudkan Jakarta bersih dari korupsi, seharusnya laporan keuangan suatu daerah mendapat prediket Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Seperti diketahui, BPK memberikan opini WDP terhadap laporan keuangan DKI untuk tahun anggaran 2015. Dikutip dari Metrotvnews.com, mereka beralasan ada tiga hal yang membuat Jakarta mendapatkan predikat tersebut, salah satunya adalah pengendalian pengelolaan pendapatan dan piutang pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBBP2) yang dinilai belum memadai. Jika WTP adalah opini terbaik bagi sebuah laporan keuangan daerah, WDP diartikan laporan keuangan tersebut menunjukkan adanya ketidakwajaran dalam salah satu itemnya.

Djarot sindir Anies yang kena reshuffle.

Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok Perang SindiranHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Sebaliknya, calon Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat menyindir Anies yang diberhentikan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo. Djarot mengatakan, baik dia maupun Ahok tidak pernah dipecat dari jabatannya selama bertugas.

Program Sandiaga Uno jadi sasaran kritik.

Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok Perang Sindiran@monstreza

Program pembatasan mobil mewah yang dicanangkan oleh calon Wakil Gubernur, Sandiaga Uno pun tak lepas dari kritikan pasangan Ahok-Djarot. Ahok menilai pembatasan itu dilakukan agar bisnis mobil murah semakin laku. Menurut dia, tak seharusnya seorang pemimpin memiliki sebuah bisnis, terutama yang berkaitan dengan kebijakannya. Namun, Ahok tidak menyebut secara langsung siapa pemimpin yang dimaksudkannya memiliki bisnis mobil murah.

Baca juga: KPU DKI Rilis Daftar Kekayaan Cagub-Cawagub, Siapa Paling Tajir?

Anies kritik perkataan kasar Ahok.

Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok Perang SindiranHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Selain opini terhadap laporan keuangan, Anies juga mengkritik Ahok yang dianggapnya kerap melontarkan kata kasar. Menurut dia, seharusnya seorang pemimpin menjadi pendidik dan teladan yang baik bagi warganya. Sebaliknya, Ahok menilai bahwa hingga saat ini masih banyak orang yang masih mau mendengar berbagai perkataannya. Buktinya, dia masih sering menerima kunjungan siswa dari berbagai sekolah yang khusus ingin mendengarkannya bercerita.

Tak seharusnya PNS dipermalukan di depan umum.

Bertemu dalam Debat, Anies dan Ahok Perang SindiranReno Esnir/ANTARA FOTO

Satu hal lagi yang menjadi kritik Anies terhadap Ahok adalah kebijakannya yang sering mempermalukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di depan umum. Menurut Anies, seharusnya seorang pemimpin menerapkan budaya positif, yaitu menghukum tertutup dan memuji terbuka. Ahok pun menyangkal tudingan tersebut. Dia mengklaim bahwa itu merupakan sebuah ketegasan dan berimbas baik pada permasalahan di ibu kota seperti banjir.

Baca juga: Didemo Puluhan Ribu Orang, Ahok Tak Mundur dari Pilkada

Topik:

Berita Terkini Lainnya