Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama Jokowi

Nasdem terinspirasi oleh restorasi Meiji di Jepang pada 1868

Surabaya, IDN Times - Partai Nasional Demokrat yang populer dengan sebutan Nasdem, menjadi satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi pada Pemilu 2014. Tak heran, jika partai besutan Surya Paloh ini pun menjadi sorotan publik. 

Perlahan tapi pasti, nama Partai Nasdem pun terus melekat di hati publik, yang lantas mengantarnya kembali lolos pada Pemilu 2019. Lagi-lagi, mereka mengusung konsep restorasi atau perubahan.

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai memang disebutkan, mereka melakukan restorasi untuk mengembalikan Pancasila sebagai jati diri bangsa. 

1. Konsep restorasi yang diusung hal serupa di Jepang

Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama JokowiHistory.com

Baik dalam AD ART maupun melalui pernyataan para petingginya, Nasdem menyatakan bahwa retorasi yang mereka lakukan terinspirasi oleh restorasi Meiji di Jepang pada tahun 1868. Perubahan yang mereka tawarkan diklaim didasarkan pada budi pekerti.

Restorasi Meiji sendiri merupakan kebijakan yang dicetuskan oleh kaisar Jepang waktu itu, Meiji. Dia menginginkan adanya perubahan besar terhadap masyarakat Jepang. Perubahan yang diinginkannya didasarkan pada budaya barat yang dianggap sebagai sumber kemajuan saat itu. Namun, upaya ini banyak mengalami pertentangan yang berujung perang. 

2. Nasdem dideklarasikan pada 2011

Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama JokowiANTARA FOTO/Darwin Fatir

Partai Nasdem sendiri resmi dideklarasikan pada 26 Juli 2011 di Hotel Mecure, Jakarta. Dua tahun kemudian, partai yang identik dengan warna biru tua ini pun dinyatakan lolos verifikasi faktual. Ini sekaligus membuat Nasdem menjadi satu-satunya partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2014. 

Setelah dinyatakan lolos verifikasi, mereka kemudian menggelar kongres pertama pada 25-26 Januari 2013. Hasil kongres memutuskan bahwa pendiri partai tersebut, Surya Paloh, diangkat menjadi Ketua Umum. Paloh sendiri merupakan mantan politikus Golkar yang menjadi pemilik Media Grup yang menaungi Metro TV. 

3. Nasdem hanya menempati urutan 8 pada Pemilu 2014

Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama JokowiANTARA FOTO/Darwin Fatir

Dalam Pemilu 2014, Nasdem hanya mengantongi 6,72 persen suara dan menempatkannya pada posisi 8 dari 12 peserta.

Perolehan tersebut membuat mereka mendapatkan 35 kursi di parlemen. Kemudian, di tahun yang sama, mereka mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang memenangkan pemilihan presiden.

Baca juga: Nasdem Resmi Dukung Khofifah dan Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur

4. Target masuk tiga besar dalam Pemilu 2019

Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama JokowiANTARA FOTO/Anis Efizudin

Seolah belajar dari pemilu sebelumnya, Surya Paloh memasang target tinggi pada Pemilu 2019. Tak tanggung-tanggung, partai bernomor urut 5 pada Pemilu 2019 ini ditargetkan meraup dua digit suara dan masuk dalam tiga besar.

Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan membentuk Komite Saksi Nasdem. Partai ini menyiapkan sekitar 1,4 juta saksi di seluruh Indonesia. 

5. Kembali mendukung Jokowi di Pilpres 2019

Nasdem, Partai Restorasi yang Setia Bersama JokowiIDN Times/Akhmad Mustaqim

Selain perolehan suara pada pemilihan legislatif, mereka juga menargetkan kemenangan Jokowi dalam pilpres. Mereka menilai bahwa Jokowi mampu melakukan berbagai perbaikan selama lima tahun menjabat.

Saat mendeklarasikan dukungannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV 15 November 2017 lalu, Surya Paloh menyebut beberapa prestasi Jokowi melebihi presiden-presiden sebelumnya. Salah satu yang disebutnya adalah pembangunan 568 kilometer jalan tol. 

Baca juga: Terjaring OTT KPK, Nasdem Tetap Dukung Mustafa di Pilgub Lampung

 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya