Debat Pilkada: Kedua Kandidat Beradu Strategi Soal APBD yang "Disandera" Parlemen

Sesi pertama belum terlalu panas

Komisi Pemilihan Umum Jakarta kembali menggelar debat Pilkada DKI. Debat yang juga merupakan putaran akhir ini mengambil tema "Dari Masyarakat untuk Jakarta". Dipandu Ira Koesno, kedua kandidat kembali beradu agumen untuk menarik suara para calon pemilih.

Pada sesi pertama, kedua kandidat ditanya tentang cara mereka mengatasi hambatan pengajuan anggaran di parlemen. Seperti diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Jakarta sempat tersendat di DPRD beberapa tahun lalu. Bebeberapa anggota parlemen menentang penghematan yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Ahok menilai bahwa yang paling penting adalah transparansi.

Debat Pilkada: Kedua Kandidat Beradu Strategi Soal APBD yang Disandera ParlemenIDN TimesMendapat kesempatan pertama menjawab, Ahok mengatakan bahwa kendala seperti itu tak terlalu susah diantisipasi. Sebab, dia sudah mengalaminya. " Yang paling penting transparansi. Selain itu juga jangan berprasangka buruk terhadap DPRD," ujar Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). Sebaliknya, jika tidak ditemui kesepakatan dengan parlemen, maka Gubernur berhak menerbitkan Peraturan Gubernur. 

Ihwal penghematan, Ahok mengatakan bahwa hal itu perlu dilakukan mengingat sistem penganggaran pada pemerintahan sebelumnya dinilai tidak efektif. Dengan anggaran yang cukup banyak, namun dampak yang dirasakan masyarakat minim.

Merangkul DPRD.

Debat Pilkada: Kedua Kandidat Beradu Strategi Soal APBD yang Disandera ParlemenIDN Times

Adapun calon Gubernur nomor urut 3, Anies baswedan mengatakan bahwa prinsip utama dalam penganggaran APBD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Aspirasi. "Selain itu memang harus transparan," ujarnya. Agar APBD tak lagi disandera oleh DPRD, Anies mengatakan bahwa kunci utamanya adalah saling menghormati. "Yang penting bagaimana bisa merangkul DPRD, bicara baik-baik."

Topik:

Berita Terkini Lainnya