Banyak Menganggur, Lulusan SMK Jadi Objek Perdebatan Ahok-Anies

Anies janjikan kurikulum baru

Salah satu hal yang paling banyak menjadi perhatian pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah angka pengangguran disumbang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Seperti dikutip dari Kompas.com, dalam debat yag dilakukan oleh Kompas TV, Kamis (16/12) Anies menyebut 11 persen pengangguran di Jakarta disumbang oleh lulusan SMK. Dia menuding adanya ketidaksesuaian antara pelatihan kerja dan lapangan kerja menjadi penyebab utama. Anies juga menyayangkan hal itu karena jumlah perusahaan yang berkantor di Jakarta cukup banyak.

Anies sebut SMK hanya magang-magangan.

Banyak Menganggur, Lulusan SMK Jadi Objek Perdebatan Ahok-AniesMoch Asyim/ANTARA FOTO

Menurut Anies, pengangguran yang banyak disumbang SMK juga tak lepas dari kurikulum yang diterapkan. Menurut dia, siswa SMK di Jakarta lebih banyak diajari teori daripada praktik. Bahkan, dia menyebut magang yang dilakukan siswa SMK kebanyakan hanya "magang-magangan".

Baca juga: Kira-kira, Program Cagub Mana yang Paling Ramah Anak Muda?

Janjikan sistem dual track.

Banyak Menganggur, Lulusan SMK Jadi Objek Perdebatan Ahok-AniesAgung Rajasa/ANTARA FOTO

Melihat banyaknya ketidaksesuain dalam kurikulum SMK, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut pun menjanjikan sistem baru. Dia menjanjikan sebuah sistem yang dinamakan dual track. Sistem ini memungkinkan siswa SMK lebih banyak di sebuah perusahaan daripada di kelas. Bahkan, jika sistem ini bejalan, siswa SMK hanya akan berada dua hari berada di sekolah. Lebih jauh, Anies berencana membuat Jakarta menjadi kota untuk pelatihan mereka bekerja.

Ahok mengklaim lulusan SMK Jakarta terbaik di Jakarta.

Banyak Menganggur, Lulusan SMK Jadi Objek Perdebatan Ahok-AniesHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Ahok pun tak terima dengan pernyataan tersebut. Diberitakan Republika.co.id, dia mengklaim bahwa lulusan SMK Jakarta memiliki kualitas terbaik di Indonesia. Bahkan, saat ini pemerintah Jakarta telah mengubah SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Siswa SMK tidak bekerja permanen.

Banyak Menganggur, Lulusan SMK Jadi Objek Perdebatan Ahok-AniesFeny Selly/ANTARA FOTO

Sebaliknya, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan bahwa pemerintah DKI memang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyalurkan siswa-siswa SMK. Namun, kerjasama tersebut hanya bersifat kerja praktek, bukan sebagai pegawai tetap. Umumnya mereka diberi kesempatan untuk praktek kerja industri selama 3-6 bulan.

Baca juga: Didemo Puluhan Ribu Orang, Ahok Tak Mundur dari Pilkada

Topik:

Berita Terkini Lainnya