Adu Argumen Cagub Soal Pembatasan Mobil Mewah, Solusi Siapa yang Paling Baik?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Calon Wakil Gubernur nomor urut 3, Sandiaga Uno menggulirkan wacana pembatasan kepemilikan mobil mewah jika nantinya terpilih. Selain untuk mengurangi kemacetan, langkah itu juga ditempuh untuk mengubah gaya hidup masyarakat agar lebih memilih trasnportasi publik. Dia mengaku sadar usulannya tersebut akan ditentang oleh kalangan menengah ke atas. Namun, dia mengklaim apa yang dilakukannya merupakan wujud keberpihakan terhadap masyarakat kecil. Para rival pun berekasi atas rencana Sandi.
Batasi mobil seharga 3 miliar.
Sandi mengatakan, pembatasan yang ia lakukan berlaku untuk mobil dengan harga Rp 3 miliar. Jika nantinya terpilih, jangan harap mobil dengan harga Rp 3 miliar bisa masuk Jakarta.
Dukung mobil murah.
Sebagai gantinya, Sandi tetap mendukung pemasaran mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC). Menurutnya, keberadaan LCGC harus didukung karena merupakan kebijakan pemerintah sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Editor’s picks
Djarot bebaskan warga miliki mobil mewah.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat justru membebaskan masyarakat Jakarta untuk memiliki mobil mewah. Dengan begitu, pajak yang disetor untuk pendapatan daerah juga bertambah dan bisa disalurkan untuk berbagai pembangunan. Seperti dikutip dari Viva.co.id, Daripada membatasi mobil mewah, Djarot mengaku lebih memilih menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar. Selain itu, dia yakin pembangunan transportasi publik seperti MRT akan mengurangi kemacetan.
Agus nilai pembatasan sulit dilakukan.
Calon Gubernur nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono juga tak sepakat dengan usulan Sandi. Menurutnya, memiliki mobil mewah adalah hak setiap orang sehingga pembatasan tak bisa dilakukan.
Baca juga: Cagub DKI Beradu Program Bantuan Dana Sosial, Siapa Lebih Unggul?