Wartawan Dipukul Oknum TNI Saat Bertugas, Ada Apa dengan Aparat Indonesia?

Mentang-mentang punya tenaga dan kuasa...

Menjalankan tugas sebagai jurnalis bukanlah hal mudah. Risiko demi risiko menanti ketika sudah menjadi bagian dalam dunia jurnalisme. Salah satunya adalah sasaran amukan aparat negara. Contohnya seorang wartawan dari televisi nasional, Net TV di Madiun, Jawa Barat.

Wartawan yang diketahui bernama Sony Misdananto (30) dianiaya oleh oknum berseragam anggota TNI Angkatan Darat (AD). Dilansir kompas.com, nasib nahas Sony terjadi pada Minggu (2/10) siang saat sedang meliput kecelakaan yang terjadi di Proliman Te'an, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman.

Sony menuturkan kalau kecelakaan melibatkan rombongan sepeda motor yang menabrak seorang pengguna jalan. Setelah itu, datang sejumlah oknum yang diduga TNI AD berlari dari pos pengaman dan datangi TKP. Di lokasi tersebut, sejumlah anggota rombongan dihajar oleh oknum TNI AD tersebut.

Sony rekam kejadian pemukulan dan jadi korban berikutnya.

Wartawan Dipukul Oknum TNI Saat Bertugas, Ada Apa dengan Aparat Indonesia?solopos.com

Sony langsung keluarkan kamera dan merekam peristiwa kecelakaan dan pemukul tersebut. Namun, tidak lama usai kejadian, Sony dirangkul dan diajak ke pos pengamanan oleh salah satu anggota TNI AD. Dalam pos, Sony diinterogasi dan dimintai identitasnya. Setelah ditunjukkan ID Card Pers-nya, kepala Sony justru dihajar dari sisi kiri dengan besi.

Setelah dipukul, Sony mengaku hilang penglihatan. Saat itu juga dirinya dipukul di bagian wajah dan punggungnya ditendang. Sony memperkirakan adalah 12 orang yang mengelilinginya, tapi hanya tiga di antaranya yang lakukan penganiayaan. Dirinya pun diancam tidak boleh memberi tahu siapa pun terkait hal ini.

Jangan diberitakan, kalau diberitakan awas kamu!

Wartawan Dipukul Oknum TNI Saat Bertugas, Ada Apa dengan Aparat Indonesia?tribunnews via surabayaonline.co

Selain kekerasan fisik dan ancaman, kerugian juga dialami karena kamera dan kartu memorinya diambil. Kartu memori dipastikan patah, sementara keberadaan kamera tidak diketahui. Atas kejadian ini, pihak Net TV pun dikabarkan telah layangkan laporan ke Detasemen Polisi Militer (Den POM) Madiun V/1.

Baca Juga: Bangganya Punya Pasangan Seorang Abdi Negara

Permohonan maaf dan semena-menanya aparat Indonesia.

Wartawan Dipukul Oknum TNI Saat Bertugas, Ada Apa dengan Aparat Indonesia?tajuktimur.com

Seperti dikutip dari Tempo.co, di Den POM, Sony juga ceritakan kronologi kejadian di atas. Setelah itu, dirinya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Daerah dr Soedono untuk mendapatkan visum et repertum. Meski ditindaklanjuti oleh Den POM, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendorong adanya jalan damai.

Kemudian, Gatot mengatakan situasi yang 'terlalu panas' tidak baik karena bisa saja kejadian tersebut salah paham. Namun, Gatot tetap memberikan keputusan kepada Net TV yang akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah berharap pemukulan ini tidak terulang kembali.

Tindakan ini bukan hanya dialami oleh wartawan, tapi juga masyarakat sipil. Aparat yang harusnya melindungi dan mengayomi justru jadi ancaman, bahkan ditakuti. Ketakutan terhadap para anggota ini yang memunculkan oknum-oknum dengan tindakan semena-mena. Menggunakan kekuatan dan jumlah anggota serta jabatan untuk mengintimidasi orang lain.

Tindakan seperti ini yang membuat aparat Indonesia diragukan akan jadi pembela rakyat. Nah, menurutmu sendiri apakah hukum terhadap para oknum yang lakukan penganiayaan harus berat?

Baca Juga: Ini 9 Kicauan Twitter TNI AU yang Bikin Kamu Ngakak Terpingkal-pingkal

Topik:

Berita Terkini Lainnya