Versi Dewan Adat Dayak, Begini Sebenarnya Kronologi Penolakan Tengku Zulkarnain

MUI Kalbar pun angkat bicara

Kamis (12/1) kemarin, dunia maya dihebohkan sebuah video yang berisi aksi penolakan terhadap salah Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain . Dikutip dari Tempo.co, Tengku sedianya akan melakukan tablig akbar di beberapa wilayah di Kalimantan Barat. Namun, saat mendarat di Bandara Susilo, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sekelompok warga yang mengatasnamakan Dewan Adat Dayak melakukan penghadangan. Mereka meminta agar Tengku tak menginjakkan kaki di tanah Dayak karena dianggap telah melecehkan suku itu lewat pernyataannya beberapa waktu lalu. 

Ditakutkan ada penyusupan anggota FPI.

Versi Dewan Adat Dayak, Begini Sebenarnya Kronologi Penolakan Tengku Zulkarnaintwitter.com/borneo_w

Menanggapi aksi ini, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang, Jefray Edward, kepada JPNN.com, mengaku terkejut. Menurutnya, hal tersebut adalah aksi spontanitas. Bahkan, Bupati dan Forkopimda juga kaget ketika mendapat kabar atas aksi terhadap Wasekjen MUI tersebut. Usai mendapat kabar tersebut, terang Jefray, dirinya langsung berkoordinasi dengan DAD Kalbar. Jefray pun berharap tidak ada yang terpancing isu provokatif. Jefrey menambahkan, apa yang dilakukan para  anggotanya hanya sebuah upaya agar organisasi masa yang membawa paham radikal dengan mengatasnamakan agama seperti Front Pembela Islam tidak masuk ke Sintang. 

Versi Dewan Adat Dayak, Begini Sebenarnya Kronologi Penolakan Tengku ZulkarnainTempo.co

Jefray pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Menurutnya, DAD selalu menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat Sintang dan NKRI. Hal serupa juga diserukan Ketua Harian DAD Provinsi Kalbar, Yokobus Kumis. Yokobus menyebut bahwa MUI ataupun NU adalah sahabat DAD dan tidak ada maksud untuk melakukan pelarangan apapun.

Kemudian, Yokobus menjelaskan kalau Forum Pemuda Dayak yang juga hadir di bandara pun ingin melakukan antisipasi. Mereka tidak menginginkan adanya penyusupan anggota FPI ke Sintang. Secara tegas, mereka menolak kehadiran FPI di Sintang.

Ketua MUI Kalbar angkat bicara.

Versi Dewan Adat Dayak, Begini Sebenarnya Kronologi Penolakan Tengku Zulkarnaintwitter.com/borneo_w

Hasyim Dahlan, Ketua MUI Kalbar, mengaku tidak mengetahui kedatangan Tengku Zulkarnain di Pontianak maupun Sintang. Terlebih, aksi penolakan tersebut tidak diketahui oleh Hasyim. Dirinya mengaku sedang sakit saat kejadian tersebut.

[VIRAL] Ternyata Ini Alasan Warga Dayak Tolak Kedatangan Wasekjen MUI di Sintang, Kalbar

Sempat beredar isu sweeping yang akan dilakukan oleh FPI.

Versi Dewan Adat Dayak, Begini Sebenarnya Kronologi Penolakan Tengku Zulkarnaintwitter.com/borneo_w

Jelang Maghrib kemarin, tiba-tiba beredar pesan yang membuat khawatir beberapa orang Pontianak. Paslanya, pesan tersebut adalah akan adanya sweeping oleh FPI. Hal tersebut dilakukan pasca ditolaknya Tengku Zulkarnain. Namun, kepolisian pun langsung bersiap untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Suhadi sendiri membenarkan adanya pergerakan massa dengan atribut FPI. Namun, mereka akan berpusat di Masjid Mujahidin karena akan ada sholat Jumat. Masyarakat pun diminta tidak terpancing isu apapun dan berkegiatan seperti biasa. Pesan-pesan provokasi dan hoax pun diharap jangan terus disebar agar tidak terjadi kepanikan. Sejak semalam sampai dini hari ini, satu peleton polisi telah bersiaga di depan Polsek Pontianak Selatan.

Seperti yang diketahui, kemarin Tengku pun mengonfirmasi dirinya membatalkan kegiatan di Sintang dan kembali ke Jakarta.

Baca Juga: Selain Banten, FPI Madura Juga Ternyata Dapat Pelatihan Bela Negara dari TNI

Topik:

Berita Terkini Lainnya