Tega! Seorang Ibu Bunuh Anak Kandungnya Sendiri

Minggu (15/1) warga di kawasan Jalan Besar Delitua, Lorong Dahlia, Lingkungan V, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dihebohkan dengan pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Pelaku berinisial PH ini disebut membunuh anak kandungnya yang masih berusia 2 tahun 6 bulan. 

PH yang tinggal di rumah kakaknya, Sutan Hasibuan, diduga mengalami depresi usia ditinggal suaminya. Dikutip dari Kompas.com, Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna mengatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi, antara lain, Sutan Hasibuan sendiri, Melisa (29), Dewi (30) dan Ratimin (40). Wira menyebut kalau PH mengalami depresi karena ditanggal oleh suami enam bulan lalu. 

Kronologi pembunuhan.

Cerita bermula saat sang anaknya yang berinisial MA baru selesai mandi. PH kemudaian menariknya ke kamar. Padahal waktu itu di rumah ada keponakannya juga. MA lalu disekap dalam kamar dan ditusuk dengan sebilah pisau. MA pun kehabisan darah karena tindakan ibu kandungnya sendiri. Usai menghabisi nyawa MA, PH kemudian keluar dan 'mengajak main' sang keponakan.

Melihat PH membawa pisau, kedua keponakannya panik melihat sang tante membawa dan mengacung-acungkan pisau. Keduanya lari, tapi salah satunya sempat terkena sabetan pisau. Keduanya yang histeris lari keluar rumah pun menarik perhatian warga sekitar. Dilansir koran-sindo.com, warga awalnya mengira ada perampokan dalam rumah tersebut. 

Baca Juga: 10 Pembunuhan Berantai yang Sampai Sekarang Belum Terungkap Pelakunya

Warga yang mengerubungi kedua bocah kaget mendengar pengakuan mereka. Dan benar saja, PH keluar dari rumah dengan kondisi baju berlumuran darah serta memegang pisau. Warga tidak berani mendekati PH. Kemudian, Polsek Delitua pun dihubungi. Kedatangan polisi berbuah hasil dengan pelaku tertangkap tangan dengan barang bukti pisau.

Korban dilarikan ke rumah sakit, sang ibu ke rumah sakit jiwa.

Kepolisian pun langsung melarikan MA ke Rumah Sakit Hidayah. Namun, MA tidak terselamatkan. Setelah itu, korban pun dibawa lagi ke RS Bhayangkara untuk jalani otopsi. Wira menambahkan sang ibu telah diserahkan aparat ke Rumah Saki Jiwa Tuntungan sejak Senin (16/1) kemarin.

Kepolisian ingin memastikan apakah pelaku mengalami ganggung kejiwaan atau tidak. Apabila hasil observasi menyatakan pelaku gila, maka proses penyidikan akan dihentikan. Polisi sendiri belum benar-benar dapat mengonfirmasi kalau pelaku membunuh karena depresi sejak ditinggal suami. Namun, berdasarkan pengakuan saksi, PH sendiri tidak punya rekam jejak penganiayaan.

Baca Juga: 7 Misteri Pembunuhan Ini Akan Bikin Kamu Keringat Dingin!