PBB Butuh Bantuan Indonesia Untuk Hentikan Kekerasan di Papua, Apa yang Terjadi?

Papua darurat kekerasan!

Kecemasan datang dari tetangga pulau Papua, Solomon. Negara kepulauan ini mengatakan bahwa perlu adanya pengawasan di Papua dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan terjadinya kekerasan yang luput dari pengawasan pemerintah Indonesia sendiri. Masalah ini pertama kali diangkat dalam sebuah pertemuan PBB di Geneva, Swiss.

Seperti dikutip dari Radio New Zealand News, perwakilan Kepulauan Solomon membahas permasalahan ini lebih jauh dalam Konferensi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB. Perwakilan Kepulauan Solomon mengaku PBB harus bertindak sebagai pihak netral yang mengawasi daerah Papua atas tindak kekerasan tersebut. Indonesia, sebagai lokasi pulau Papua di dalamnya dianggap perlu membantu PBB untuk dapat masuk ke wilayah Papua.

Sering terjadi kekerasan yang luput dari perhatian.

PBB Butuh Bantuan Indonesia Untuk Hentikan Kekerasan di Papua, Apa yang Terjadi?un.org

Perwakilan yang berbicara dalam konferensi tersebut adalah Barrett Salato. Barrett mengatakan kalau banyak kekhawatiran dari warga bahwa ada pelanggaran HAM serta perlawanan terhadap pengawasan dari PBB. Meski begitu, tindakan tetap harus diambil.

Barrett menambahkan kalau negaranya secara konsisten membantu dalam mengawasi kondisi di sekitar mereka. Menurut mereka, pelanggaran HAM berupa tindak kekerasan sudah sering terjadi di Papua secara keseluruhan, terutama Papua Barat. Kekerasan tersebut sayangnya luput dari perhatian pemerintah Indonesia sendiri sebagai negara yang menaungi mereka.

PBB Butuh Bantuan Indonesia Untuk Hentikan Kekerasan di Papua, Apa yang Terjadi?abc.net.au

Buktinya, kelompok perlindungan anak-anak Save the Children melakukan studi dan menemukan kenyataan yang mengejutkan.

Baca Juga: Dari Papua Menembus NASA: Bob dan Thinus Harumkan Nama Indonesia

70 persen anak-anak mengalami kekerasan.

PBB Butuh Bantuan Indonesia Untuk Hentikan Kekerasan di Papua, Apa yang Terjadi?intheknowtraveler.com

Studi dan riset tersebut dilaksanakan oleh Save the Children selama beberapa bulan di Papua. Seperti dikutip dari ABC, 70 persen anak-anak dinyatakan mengalami kekerasan secara fisik. Sementara, 50 persen lainnya alami kekerasan dari anggota keluarga sendiri. Bukan hanya kekerasan, tapi juga ditelantarkan dan dieksploitasi.

Kepala Save the Children daerah Papua, Jennifer El-Sibai mengaku sangat khawatir akan hasil ini. Kekerasan yang harusnya tidak terjadi pada siapapun justru terjadi di Papua dan tak disadari banyak orang. Menurut Jennifer, terdapat kekerasan seksual juga terjadi pada para anak-anak. Kekerasan seksual justru terjadi di rumah atau dengan kata lain dari anggota keluarga.

Kekerasan ini yang juga jadi permasalahan yang membuat PBB dianggap harus turun tangan dalam pengawasan daerah Papua. Indonesia juga diminta untuk menjadi bagian yang menolong. Menurutmu, apakah yang harus dilakukan pemerintah Indonesia?

Baca Juga: Benarkah Ada Emas Tersembunyi di Taman Nasional Lorentz Papua?

Topik:

Berita Terkini Lainnya