Mantan Dirut Garuda Jadi Tersangka Kasus Suap Lintas Negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mantan Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar sebagai tersangka dalam dugaan suap pengadaan pesawat. Tak tanggung-tanggung, Emir diduga menerima suap dari sebuah perusahaan pesawat internasional, Rolls Royce senilai Rp 26 miliar.
Dikutip dari Okezone.com, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut penetapan ini merupakan tindak lanjut dari penggeledahan yang dilakukan pada 18 Januari 2017 malam. Dalam penggeledahan itu, tim Satgas KPK menyita uang jutaan Dollar Amerika dan sebuah koper dalam penggeledahan dalam empat titik di Jakarta Selatan. Febri mengatakan bahwa kasus ini diduga melibatkan jaringan suap lintas negara.
Kasus korupsi terkait pengadaan 11 pesawat Garuda Indonesia.
Febri pun menjelaskan kalau kasus ini adalah dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 pada 2012 silam oleh PT Garuda. Penandatanganannya dilakukan oleh Emirsyah Satar dan Executive Vice President Programes Airbus, Tom Wiliam di Istana Negara RI dengan disaksikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden saat itu. Perdana Menteri Inggris David Cameron pun terlibat di dalamnya.
Namun, yang menjadi keanehan adalah pembelian pesawat Airbus tersebut tidak masuk dalam program Quantum Leap Garuda. Nah, dugaannya adalah mesin yang menjadi tenaga pesawat tersebut adalah Rolls Royce Trent 700. Justru masalahnya adalah Rolls Royce Trent ini masuk dalam 'daftar hitam' lembaga regulator penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration Safety Alert.
Dugaan sementara dari KPK adalah pihak Rolls-Royce berkerja sama dengan perantara yang bisa meyakinkan PT Garuda untuk membeli mesin Trent 700. Perantara ini diduga mendapat imbalan 2,2 juta Dollar AS atau Rp 26 miliar dan sebuah mobil Rolls-Royce Silver Spirit.
Suap dilakukan di Singapura.
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, kepada Liputan6.com, pun mengonfirmasi penangkapan dan penetapan status tersebut. Menurut Syarif akan ada konferensi pers resmi dari KPK sendiri. Hari ini juga tim sedang melakukan penggeledahan. Diduga, suap dilakukan di Singapura dan melibatkan pejabat di beberapa negara.
Baca Juga: 9 Fakta Albert Burhan, Dirut Citilink yang Mundur Diduga Karena Pilot Mabuk
Editor’s picks
Garuda Indonesia bantah keterlibatan perusahaan.
Melelui keterangan pers yang diterima IDNtimes, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar menyatakan kalau dugaan hal tersebut tidak ada kaitan dengan kegiatan korporasi, tapi lebih kepada tindakan perseorangan.
Sebagai perusahaan publik Garuda Indonesia sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya. Mulai dari penerapan sistem GCG yang diterapkan secara ketat hingga transparansi dalam informasinya.
Manajemen Garuda Indonesia pun menyatakan akan menyerahkan seluruh proses penuntasan kasus kepada KPK. Garuda Indonesia pun akan berkooperatif terhadap penyidik. Sampai saat ini belum dipastikan kapan akan dilakukan konferensi pers terkait penangkapan ini.
Siapa sebenarnya Emirsyah Satar?
Emisryah bukan nama asing bagi industri penerbangan dalam negeri. Garuda Indonesia dibawanya menerbangi langit Eropa selama kepemimpinannya. Pasar Garuda Indonesia pun diperluas ketika beraliansi dengan Skyteam.
Selain itu, Emirsyah juga membuka sejumlah rute baru yang sempat ditinggalkan Garuda Indonesia. Emirsyah juga sosok yang mendirikan anak usaha, Citilink. Selepas dari Garuda Indonesia, dirinya kini menjadi Chairman MatahariMall.com, situs e-Commerce milik Lippo Group.
Baca Juga: Selain Garuda, Ini Dia Penerbangan yang Alami Kasus Penumpang Meninggal!