Jadikan Ahok Tersangka, Dunia Menganggap Indonesia Alami Kemunduran

"Ini adalah kemunduran demokrasi Indonesia"

Rabu (16/11) Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Dono Sukmanto mengaku telah memiliki bukti dan pendapat yang cukup kuat untuk menaikkan status kasus ini menjadi penyidikan.

Keputusan ini dianggap oleh para pesaing Ahok sebagai gambaran keadilan hukum Indonesia. Sementara itu, Ahok sendiri pun mengaku tetap yakin tidak bersalah dan akan jalani proses hukum dengan seharus. Pada kesempatan lain, Ahok pun tetap dapat menjalankan kampanye untuk kembali jadi Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Namun, sorotan besar dunia justru tertuju ke Indonesia sejak kemarin. Dikutip dari South China Morning Post, para ahli di dunia berbicara tentang apa yang terjadi di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Politik dan agama bercampur aduk dalam hal ini.

Jadikan Ahok Tersangka, Dunia Menganggap Indonesia Alami KemunduranMuhammad Adimaja / ANTARA FOTO

Seorang ahli sekaligus pengamat politik dari Universitas Nasional Australia, Marcus Mietzner menyebut kalau kasus dugaan penistaan agama ini telah direncanakan beberapa tahun sebelumnya. Kemudian, kasus ini telah dicampuradukkan dengan politik dan akan berlangsung beberapa tahun ke depan.

Mietzner menganggap kalau massa yang telah berkumpul pun dengan mudah terprovokasi dan dimobilisasi oleh kepentingan politik. Selain itu menurut pengamat politik Asia Tenggara dari Institut ISEA-Yusof Ishak di Singapura, Mustafa Izzuddin menyebut kalau kasus ini telah melibatkan pelanggaran terhadap keberagaman dan kepercayaan antarpribadi di Indonesia.

Sebuah kemunduran dalam demokrasi di Indonesia.

Jadikan Ahok Tersangka, Dunia Menganggap Indonesia Alami KemunduranHafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Seperti yang kita ketahui, pada akhir September, Ahok dianggap menistakan Kitab Suci Al-Quran setelah mengutip salah satu ayat. Namun, menurut pengamat politik Asia Tenggara di Sekolah Internasional S. Rajaratnam Singapura, Oh Ei Sun bahwa penetapan Ahok sebagai tersangka justru sebuah kemunduran demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Ahok Dipastikan Jadi Tersangka, Apa Tanggapan Pesaingnya di Pilkada 2017?

Menurut Sun, kejadian yang bertepatan dengan masa kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini merupakan hal yang tidak masuk akal dan di luar konteks yang ada. Sun bahkan menyebut kalau kasus ini sebenarnya kecil, tapi telah dibesar-besarkan oleh populasi kecil yang memiliki kekuatan besar.

Keputusan penetapan Ahok sebagai tersangka pun disayangkan oleh Sun. Dia berpendapat kalau kepolisian atau Bareskrim harusnya menawarkan keamanan bagi seluruh masyarakat dibanding jadikan Ahok tersangka.

Kasus ini juga mendapat sorotan media luar.

Jadikan Ahok Tersangka, Dunia Menganggap Indonesia Alami KemunduranMuhammad Adimaja / ANTARA FOTO

Aljazeera.com memberitakan kasus dugaan penistaan agama ini membuat Ahok harus terjebak dalam sebuah plot politik yang dimulai sejak demo 4 November silam. Selain itu diberitakan bahwa Ahok sendiri mencoba untuk menjadi pemimpin di salah satu kota paling kuat di Indonesia.

Namun, justru Sekretaris Jenderal dari organisasi non-pemerintah, Indonesian Committee of Religions for Peace, Theophilus Bela, kepada Nytimes.com, menyebut bahwa penetapan Ahok sebagai tersangka adalah tindakan tepat kepolisian. Hal ini dianggap dapat mencegah protes besar dan merugikan yang diduga akan terjadi lagi.

Theophilus menyebut nantinya saat sidang terbuka, Ahok dapat menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah. Menurutnya, kejadian ini adalah sebuah langkah besar yang harus diambil oleh Ahok demi mempertahankan perjuangannya dalam Pilkada 2017 ini.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Agama, Bagaimana Reaksi Ahok?

Topik:

Berita Terkini Lainnya