Pasca Lebaran, Perantau Baru di Ibu Kota Kian Membludak. Apa yang Mereka Butuhkan?

Ini kata Menteri Sosial!

Peluang pekerjaan yang tinggi menjadi 'pengundang' para perantau untuk mengadu nasib di kota besar. Hal tersebut juga menjadi motor tingkat urbanisasi yang tidak pernah surut. Tidak heran, ketika berbicara soal Ibu Kota, Jakarta, menjadi daya tarik bagi orang-orang mencari peluang lain. Hal tersebut diakui Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang mengatakan perputaran uang sebesar 80 persen ada di kota-kota besar.

Akan tetapi Khofifah menyayangkan kurangnya skill atau persiapan yang dimiliki oleh para perantau ketika tiba di Jakarta. Kemudian, seperti dikutip dari kompas.com, Khofifah sendiri mengaku karena ketidaksiapan itu tingkat pengangguran pun tinggi di Jakarta.

Bukan hanya mendengar 'dongeng' orang lain, para perantau membutuhkan skill dan pengetahuan.

Pasca Lebaran, Perantau Baru di Ibu Kota Kian Membludak. Apa yang Mereka Butuhkan?portaltiga.com

Khofifah menyayangkan beberapa perantau yang baru sukses ketika pulang kampung menceritakan bagaimana mudahnya mencari uang di kota besar. Khofifah mengatakan, memang peluang dan kesempatan itu ada, tapi sekarang kota-kota besar butuh orang yang paling tidak memiliki soft skill atau kemampuan untuk memenuhi target perusahaan itu sendiri.

Dorongan bahwa kota besar menjanjikan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik menjadi momok bagi Ibu Kota sendiri. Namun, menurut Khofifah, pemerintah juga tidak bisa membatasi pergerakan warganya dengan larangan orang-orang untuk mencari pekerjaan di kota.

Khofifah pun mengakui tidak masalah bagi mereka yang punya skill untuk datang dan mengadu nasib. Namun, bagi yang tidak punya hal itu, maka disarankan untuk melakukan kursus skill tertentu dulu. Istilahnya, kata Khofifah, meningkatkan kualitas diri terlebih dahulu adalah hal yang penting bagi para perantau.

Kementerian Sosial sediakan kursus kilat untuk tingkatkan kualitas diri.

Pasca Lebaran, Perantau Baru di Ibu Kota Kian Membludak. Apa yang Mereka Butuhkan?primaradio.co.id

Maka, sebagai tahap awal mengatasi masalah yang terus menerus terjadi di Indonesia, Kementerian Sosial mempersiapkan berbagai macam program pelatihan keterampilan. Paling tidak, tutur Khofifah, setiap orang yang menuju kota akan mendapat kursus kilat untuk soft skill yang diminat agar kualitas dirinya meningkat untuk bekerja di Jakarta.

Khofifah mengaku bahwa Jakarta serta kota besar lainnya memiliki banyak pekerjaan dan kesempatan, tapi dibutuhkan orang-orang yang punya skill. Maka, menurutnya kursus kilat ini penting dan akan sangat membantu, serta diharapkan dapat menekan angka pengangguran.

Baca Juga: Ibukota Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri? SALAH, Inilah 11 Alasannya

Ahok sendiri mengaku perantau butuh skill dan uang yang cukup.

Pasca Lebaran, Perantau Baru di Ibu Kota Kian Membludak. Apa yang Mereka Butuhkan?mediaindonesia.com

Jelang mudik Lebaran 2016 awal Juli kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun menyampaikan pesan penting untuk warga Jakarta. Ahok mengaku, terutama kepada para pemudik ketika pulang kampung dan mengajak saudara atau kenalannya untuk merantau di Jakarta, harus memiliki skill yang cukup.

Menurut Ahok keahlian tersebut malah yang akan jadi modal utamanya untuk memenuhi kualifikasi di Jakarta. Kemudian, Ahok juga menambahkan kalau uang juga harus dimiliki sebagai pembantu selama baru mulai bekerja, karena biaya hidup Ibu Kota yang tinggi.

Ketimbang ke kota, Khofifah mengaku harusnya kualitas desa ditingkatkan.

Pasca Lebaran, Perantau Baru di Ibu Kota Kian Membludak. Apa yang Mereka Butuhkan?beritasatu.com

Khofifah kemudian berpendapat kalau desa juga harus meningkatkan kualitasnya. Pada 2015, Khofifah akui kalau dana desa yang diberikan mencapai 20 triliun rupiah dan meningkat jadi 40 triliun 2016 ini. Maka, pencegahan arus urbanisasi bisa ditekan dengan peningkatan sumber daya manusia itu sendiri di desa.

Menurutnya, adanya kalangan akademisi yang mendampingi masyarakat desa dapat memaksimalkan potensi orang. Seorang akademisi dianggap memiliki jaringan luas dengan pihak pemerintah dan pelaku ekonomi. Maka, potensi dari SDM dan desa sendiri dapat menjadi modal untuk tingkatkan kualitas daerah mereka.

Meski butuh waktu lama, tapi Khofifah meyakini cara tersebut efektif bila dilaksanakan dengan tepat. Khofifah mencontohkan kalau desa bisa jadi sentra penghasil gula dengan arahan untuk peningkatan kualitas hasil serta jumlah produksi. Kemudian, produk gula dapat dipasarkan ke kota.

Nah, apakah kamu yang merantau sudah punya skill mempuni untuk bersaing?

Baca Juga: 9 Perasaan Ini Jadi Bukti Kejam dan Manisnya Ibukota Bagi Kamu yang Lahir di Kota Kecil

Topik:

Berita Terkini Lainnya