Selamatkan Penyu, Balai Konservasi Yogyakarta Gandeng UGM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yunita mengatakan populasi penyu di Laut Selatan DIY rentan punah. Karena itu pihaknya tengah mencari relawan yang bisa mendukung upaya konservasi penyu.
"Sebab dalam konservasi penyu, banyak telor penyu yang sulit menetas. Penyu memang rentan punah jika tidak dilakukan upaya pelestarian khusus," kata Yunita seperti dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
1. Kaderisasi penyelamat penyu menggandeng UGM
Untuk melakukan kaderisasi penyelamat penyu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kalau di Bantul kami ada Pak Rujito. Kami berharap muncul kader-kader penerusnya," kata Yunita.
Baca juga: Bukit Panguk, Negeri Awannya Yogyakarta yang Lagi Hits Banget!
2. Membuat zona konservasi penyu di Bantul
Editor’s picks
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini ada empat jenis penyu yang kerap mendarat di pantai-pantai DIY, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu hijau (Chelonia mydas) serta penyu belimbing (Dermochelys Coriacea).
3. Enam titik pendaratan penyu
Suwarman juga mengatakan di garis pantai DIY yang panjangnya mencapai 113 kilometer, hanya ada enam titik pendaratan penyu, yakni di Pantai Pelangi, Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Pandansimo (Bantul), Pantai Trisik, Pantai Congot (Kulonprogo), dan Pantai Drini (Gunung Kidul).
"Kami telah melarang berbagai aktivitas seperti kegiatan tambak di sepanjang jalan migrasi penyu yang biasanya datang ke darat antara April hingga Juni," kata dia.
Baca juga: 4 Event Terbaik di Yogyakarta selama 2018, Liburanmu Makin Asyik!