Kementerian BUMN Klarifikasi Laporan Sweeping Gereja HKBP Pasamanan Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasamanan, IDN Times - Update 6 Maret 2018 22.00 WIB: Deputi Industri Agro Industri Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro telah membantah laporan bahwa ada sweeping yang dilakukan oleh warga terhadap aktivitas ibadah di Gereja HKBP Pasamanan Barat.
Sebelumnya diberitakan bahwa ada sekelompok orang yang mendadak menggeruduk kebaktian di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kanagarian Kotobaru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Minggu, 25 Februari 2018.
"Puluhan orang melakukan pembubaran paksa. Mereka beralasan rumah yang digunakan untuk kebaktian tidak memiliki izin resmi sebagai tempat peribadatan," kata peneliti dari Setara Institute di Sumatera Utara, Sudarto, saat dihubungi IDN Times, Rabu (6/3).
Sudarto mengatakan gereja yang digeruduk puluhan orang tersebut berdiri di areal Perkebunan Sawit milik PTP Nusantara VI. Gereja itu sejatinya adalah rumah warga yang digunakan untuk kebaktian selama 10 tahun terakhir.
"Mereka sudah mengurus izin peribadatan, tapi tidak pernah keluar izinnya," kata Sudarto.
1. Gereja resmi jauh dari lokasi perkebunan
Jauhnya jarak inilah yang membuat warga setempat kemudian menggelar kebaktian di salah satu rumah di perkebunan, meskipun izin tempat peribadatan tak kunjung keluar.
Baca juga: Gereja Ditutup, Jemaah Dua Gereja Ini Terlunta-lunta
2. Penggeruduk bukan warga setempat
Sudarto mengatakan puluhan orang yang menggeruduk gereja di perkebunan bukan warga setempat. Mereka datang dari kota lain.
Beberapa hari sebelumnya, mereka mendatangi kantor bupati untuk meminta agar rumah di perkebunan sawit tidak dijadikan gereja. "Yang demo itu bukan orang kampung situ, orang luar," kata Sudarto.
3. Jemaat gereja dievakuasi
Editor’s picks
Akibat pembubaran paksa, jemaat yang sedang kebaktian terpaksa dievakuasi Satpol PP Kabupaten Pasaman Barat. Sejumlah perempuan dan anak-anak dilaporkan histeris ketakutan.
4. Bukan kali pertama
Sudarto mengatakan tindakan intoleransi ini bukan kali pertama terjadi di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, tapi sudah ketiga kalinya dalam lima tahun terakhir.
5. Situasi sudah kondusif
Namun, Sudarto mengatakan saat ini situasi di areal perkebunan sawit milik PTP Nusantara VI sudah kondusif. Kendati, warga di sana belum berani melakukan kebaktian. "Minggu kemarin tidak ada kebaktian," kata Sudarto.
6. Melalui klarifikasi yang diterima IDN Times, Kementerian BUMN membantah telah terjadi penggerudukan
Melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, wahyu Kuncoro selaku Deputi Industri Agro Industri Kementerian BUMN membantah laporan penggerudukan gereja. "Tidak benar telah terjadi sweeping oleh warga atas aktivitas ibadah di Gereja HKBP, Kabupaten Pasamanan Barat," ungkap Fajar.
Menurutnya, memang benar bahwa ada laporan mengenai perizinan rumah ibadah tersebut dari warga setempat ke Pemerintah Kabupaten Pasamanan Barat. Sebagai solusi, Pemda memfasilitasi jemaat yang ingin beribadah dengan mengantar mereka ke geraja resmi menggunakan kendaraan operasional milik Satpol PP dan Polres Pasamanan Barat.
"Momen itulah yang yang ditampilkan dalam foto pemberitaan," sanggah Fajar. Melalui klarifikasi tersebut dapat dipastikan bahwa mobilisasi jemaat itu tidak terjadi di Kebun PTPN VI Unit Usaha Ophir melainkan di Plasma 4, Ophir.
Baca juga: Menengok Gereja Yasmin, Kondisinya Semakin Memprihatinkan
Artikel ini telah disunting untuk menampilkan klarifikasi dari Kementerian BUMN.