Ini Permintaan Sederhana dari Penyumbang Pesawat Pertama RI Kepada Jokowi

Presiden Jokowi menerimanya di Istana Negara

Jakarta, IDN Times - Langit belum terlalu gelap ketika Nyak Sandang tiba di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (21/3). Ditemani kedua anaknya, Maturidi dan Khaidar, pria berusia 91 tahun itu langsung disambut Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

“Ini Pak Jokowi, Ayah," kata Maturidi kepada ayahnya yang duduk di kursi roda. "Dia (Ayah) senang sekali bisa bertemu Presiden."

Presiden Jokowi langsung berjongkok di depan Nyak Sandang. Nyak Sandang, dengan bahasa Aceh yang kemudian diterjemahkan anaknya, mengatakan dirinya datang dari Aceh pada Selasa (20/3).

1. Permohonan Nyak Sandang kepada Jokowi 

Ini Permintaan Sederhana dari Penyumbang Pesawat Pertama RI Kepada JokowiDok IDN Times/Istimewa

Kepada Jokowi, Nyak Sandang memohon agar dirinya dibantu menjalani operasi katarak. Permohonan ini langsung disanggupi Presiden Jokowi.

"Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya,” jawab Presiden seperti dikutip dari setkab.go.id.

Selain itu Nyak Sandang juga meminta agar Presiden membangun masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Jokowi menjawab dirinya segera mengirim tim untuk mengecek kondisi di sana.

Kepada Jokowi, Nyak Sandang juga mengatakan jika dirinya ingin naik haji. "Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua,” kata Maturidi menerjemahkan ucapan ayahnya.

Untuk permintaan ini, Jokowi tak langsung menjanjikan karena ia harus membicarakannya dengan Menteri Agama terlebih dahulu.

“Mengingat haji kan ada antreannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama,” kata Presiden.

Baca juga: Istana: Pernyataan Luhut Bukan Sikap Resmi Presiden Jokowi

2. Siapakah Nyak Sandang sebenarnya?

Ini Permintaan Sederhana dari Penyumbang Pesawat Pertama RI Kepada JokowiDok IDN Times/Istimewa

Besarnya perhatian Jokowi terhadap Nyak Sandang tak lepas dari sumbangan Nyak Sandang terhadap negeri ini. 
Nyak Sandang adalah salah seorang warga Aceh yang ikut andil menyisihkan harta untuk membeli pesawat pertama Indonesia.

Nyak Sandang masih ingat ketika Presiden Soekarno datang ke Banda Aceh pada tahun 1948. Saat itu Soekarno meminta rakyat Aceh menyumbangkan harta mereka untuk membeli pesawat.

Nyak Sandang ketika itu masih berusia 23 tahun. Tanpa banyak pertimbangan, ia langsung menjual sepetak tanah.  Hasil penjualan tersebut kemudian ia serahkan kepada negara. Nyak Sandang juga menyumbangkan 10 gram emas miliknya.

Total bantuan yang diterima negara dari rakyat Aceh saat itu mencapai 120 SGD dan 20 kg emas murni.  Duit tersebut kemudian digunakan untuk membeli dua pesawat yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002, dua pesawat yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways yang sekarang menjadi Garuda Indonesia.

Kepada Jokowi, Nyak Sandang sempat menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya. Nyak Sandang sendiri baru sekali naik pesawat, yakni ketika ia terbang dari Aceh ke Jakarta untuk menemui Presiden Jokowi kemarin.

Sebelum pamit dari Istana, Nyak Sandang mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang bersedia menyediakan waktu untuk menemuinya. “Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami,” kata Nyak Sandang.

3. Nyak Sandang sempat melihat Monas 

Ini Permintaan Sederhana dari Penyumbang Pesawat Pertama RI Kepada JokowiDok IDN Times/Istimewa

Sebelum menemui Presiden Jokowi di Istana, Nyak Sandang sempat diajak melihat Monumen Nasional (Monas). Sebab ia sama sekali belum pernah melihat Monas sebelumnya. 

Baca juga: Jokowi: Tolong Dibedakan Kritik dengan Mencela, Beda Itu!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya