Lagi Heboh, Pohon Pemberian Presiden Prancis Menghilang

Masih ingat tentang pohon ini, kan?

Washington, IDN Times - Bukan hal yang aneh bagi seorang Kepala Negara untuk memberikan beberapa cenderamata dari negara asalnya saat melakukan kunjungan diplomatik ke negara sekutu. Cenderamata ini dapat diberikan dalam bentuk apa saja. Mulai dari perhiasan, pakaian tradisional, hewan langka, atau monumen seperti patung dan bibit pohon.

Karena nilai simbolisnya yang penting sebagai tanda relasi kedua Negara, cenderamata ini biasanya disimpan dengan penjagaan yang ketat agar tidak hilang ataupun rusak. Namun, apa yang akan terjadi jika suatu ketika benda penting tersebut benar-benar hilang?

Hal tersebut rupanya baru saja terjadi di Washington DC, Amerika Serikat, ketika sebuah cenderamata yang diberikan oleh negara tetangga tiba-tiba saja menghilang. Yakni sebuah bibit pohon yang baru empat hari ditanam di halaman belakang Gedung Putih. Lantas, kemana perginya pohon tersebut?

1. Hadiah dari Emmanuel Macron, Presiden Prancis

Lagi Heboh, Pohon Pemberian Presiden Prancis Menghilangpolitico.eu

Saat berkunjung ke Gedung Putih pada hari Senin (23/4/2018) lalu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, membawa sebuah cinderamata yang tidak biasa: Sebuah bibit pohon oak yang dibawa langsung dari Prancis.

Bibit ini diambil dari kawasan bersejarah Bellau Wood di dekat Paris, di mana sekitar 1800-an prajurit Amerika Serikat tewas meregang nyawa saat membela kemerdekaan Prancis di Perang Dunia I.

Dalam tweet-nya, Macron berkata bahwa bibit pohon tersebut merupakan pengingat bagi penguasa Gedung Putih tentang relasi yang mengikat kedua negara tersebut.

2. Ditanam di halaman selatan Gedung Putih

Bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Macron menanam bibit pohon ini di sebuah titik di halaman selatan gedung putih. Dalam sebuah video dari akun Twitter pribadi Emmanuel Macron, kedua presiden tersebut terlihat menanam bibit pohon setinggi 1,3 meter tersebut menggunakan sekop emas, sambil disaksikan oleh ibu negara masing-masing.

Selepas berfoto di depan bibit pohon yang telah selesai ditanam, keduanya memasuki Gedung Putih untuk melanjutkan acara diplomatik, membahas berbagai isu penting di dunia, dilansir dari Whitehouse.gov.

3. Pohon tersebut menghilang setelah empat hari

Lagi Heboh, Pohon Pemberian Presiden Prancis MenghilangYuri Gripas/reuters.com

Hanya empat hari selepas acara tersebut, seorang fotografer dari Reuters, Yuri Gripas menyadari bahwa bibit pohon yang baru saja ditanam tiba-tiba menghilang.

Di lokasi tersebut, Yuri hanya menemukan sebuah lubang yang ditandai dengan rerumputan berwarna kuning, tanpa adanya tanda-tanda pohon yang baru saja diberikan oleh Macron, dilansir dari Bbc.com.

Temuan ini tentunya membuat ramai jagat dunia maya. Para netizen pun mulai mengarang berbagai teori tentang ke mana perginya pohon, yang menjadi simbol hubungan diplomasi kedua negara tersebut.

Beberapa orang bahkan sebagian orang menuding bahwa pohon tersebut telah dibuang oleh Trump. Karena ia tidak suka dengan negara Prancis!

4. Dikarantina oleh US Customs and Border Protection

Lagi Heboh, Pohon Pemberian Presiden Prancis Menghilangabcnews.go.com

Usut punya usut, rupanya bibit pohon hadiah dari Macron tersebut telah dipindahkan ke lokasi karantina, yang dikelola oleh US Customs and Border Protection. Berdasarkan regulasi di Amerika Serikat, setiap tanaman yang dibawa ke negara tersebut harus melalui inspeksi dan masa karantina, untuk menghindari penyebaran parasit invasif yang dapat mengancam keberadaan tanaman asli Amerika Serikat.

Peraturan yang sama juga menyatakan, bahwa pengunjung yang kedapatan membawa dan menanam tanaman impor tanpa melalui karantina, dapat terkena hukuman denda hingga sebesar US $1000 (Sekitar Rp 14 juta), dilansir dari Cbp.gov.

Hal ini rupanya juga berlaku bagi pohon yang diberikan oleh Macron. Meskipun ia tentunya tidak dikenakan denda apapun dari pemerintah Amerika Serikat.

5. Ditanam kembali pada bulan Oktober

Lagi Heboh, Pohon Pemberian Presiden Prancis Menghilangpermacultureapprentice.com

Berdasarkan tweet dari Duta Besar Prancis untuk Amerika Serikat, Gerard Araud, pohon tersebut akan ditanam kembali setelah menjalani masa karantina. Ia juga mengatakan bahwa akar pohon tersebut dilindungi secara hati-hati menggunakan plastik, untuk menghindari adanya kontaminasi saat ditanam secara seremonial di Gedung Putih.

Menurut sebuah stasiun radio Prancis Franceinfo, pohon tersebut kemungkinan besar akan ditanam kembali di lokasi yang sama sekitar bulan Oktober. Mereka juga mengutip sebuah informasi dari situs bercocok tanam Gerbaud.com, yang menyebutkan bahwa pohon tersebut memang lebih baik ditanam pada musim gugur. Sehingga bisa menumbuhkan akar yang cukup dalam untuk menghadapi kekeringan di musim kemarau.

Duh, untung pohonnya tidak benar-benar hilang ya. Jangan sampai hubungan diplomatik kedua negara tersebut menjadi tegang hanya karena sebuah pohon!

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya