Waspada! Lowongan Kerja Fiktif Berujung MLM Kian Marak

Ujung-ujungnya ternyata MLM.

Multi Level Marketing atau MLM sering kali kita dengar dalam skema perdagangan, tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Namun, apa jadinya kalau sistem pemasaran berjenjang itu dibalut ke dalam informasi lowongan pekerjaan. Tentunya akan meresahkan.

Berbekal rasa penasaran pada sebuah lowongan pekerjaan salah satu perusahaan swasta terdaftar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, saya mencoba mencari tahu kebenaran informasi lowongan kerja.

Dalam informasi yang dibagikan melalui sejumlah aplikasi pencari kerja, pihak perusahaan menjabarkan tengah membuka sejumlah posisi menarik diantaranya mulai dari Staff Admin, Account Executif, Secretary, Management Trainee, dan Customer Service.

Tahap interview kemudian dilakukan saat pertama kali datang ke perusahaan yang bergerak di bidang investasi berjangka itu, belum cukup sampai di situ perusahaan kemudian mewajibkan pelamar mengikuti training selama tiga hari sebelum nantinya diputuskan lolos atau tidak pada posisi yang dilamar.

Proses training saya jalani bersama sekira tiga puluh pelamar kerja dari berbagai background pendidikan. Pada tahap akhir training atau hari ketiga, kejanggalan mulai nampak saat perusahaan menawarkan posisi lain yakni Business Consultant yang tugasnya mencari 20 orang pencari kerja lain sekaligus menghubungi sejumlah kerabat dekat yang mau berinvestasi di perusahaan tersebut. Mirisnya gaji bulanan yang ditawarkan tidak sesuai informasi yang beredar yakni hanya sebesar Rp 2 juta, itupun jika berhasil mendapat 20 orang, jika tidak maka pekerja harus siap pulang dengan tangan hampa.

Keluh Kesah Korban Lowongan Kerja Fiktif

Waspada! Lowongan Kerja Fiktif Berujung MLM Kian MarakDoc. Pribadi

Raut wajah kecewa nampak menghiasi para pelamar kerja, tak terkecuali salah seorang pelamar,  Egi Ramdjani. Ia mengaku tidak habis pikir dengan informasi bohong dalam lowongan pekerjaan yang disebar. Pria berusia 21 tahun lulusan D3 Administrasi Perkantoran itu terpaksa menelan pil pahit lantaran posisi Staff Admin yang dilamarnya hanyalah akal-akalan perusahaan.

Meski tidak dirugikan langsung secara materi namun pria asal Bekasi itu mengaku geram lantaran waktu dan tenaganya terbuang sia-sia karena harus ikut proses training yang panjang.

Sulitnya mencari kerja justru dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.

Tanggapan anggota DPR soal lowongan kerja fiktif.

Waspada! Lowongan Kerja Fiktif Berujung MLM Kian MarakLine Square/ Group Lowongan Kerja

Anggota Komisi IX DPR fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago menyesalkan maraknya lowongan kerja fiktif yang disebar sejumlah perusahaan nakal di berbagai sosial media dan situs pencari kerja.

Politikus asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan II itu menilai lowongan kerja dengan proses rekrutmen seperti itu sudah termasuk penipuan publik lantaran informasi yang disajikan tidak sesuai dengan keadaan perusahaan.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat khususnya para pencari kerja untuk selalu berhati-hati dan teliti sebelum melamar pekerjaan.

"Masyarakat harus cerdas, jangan sampai terkecoh oleh photo atau gambar, tetapi periksa kebenarannya, karena itu termasuk penipuan publik pihak yang dirugikan bisa melapor polisi," Tegas Irma saat dihubungi, Rabu (25/10).

Bili Achmad Photo Writer Bili Achmad

YOLO (You Only Live Once).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya