Koalisi Pemantau Peradilan Indonesia Luncurkan Makumon Go untuk Tangkap Monster Berbahaya

Lebih berbahaya dari Pokemon!

Setelah booming-nya Pokemon Go di masyarakat Indonesia, Koalisi Pemantau Peradilan memutuskan untuk meluncurkan program serupa dengan nama "Makumon Go". Program ini memiliki tujuan yang mendorong para 'pemainnya' untuk menangkap Makumon (Mafia hukum kelas monster). Program kerja ini diharapkan dapat mendesak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) belerja lebih sigap dan strategis dalam menangkap mafia hukum di pengadilan.

Diadakannya aksi antimafia peradilan yang dilambangkan dengan tokoh Pokemon ini sebagai apresiasi Koalisi Pemantauan Peradilan kepaka KPK yang telah berhasil menangkap sejumlah mafia hukum. Di antaranya adalah hakim, pegawai peradilan dan stakeholders lain yang terlibat dalam praktik korupsi. Menurut Saut Situmorang dan Alexander Marwata, dua pimpinan KPK, aksi ini awalnya digagas oleh masyarakat sipil, yang kemudian mendapat dukungan dari Koalisi Pemantau Peradilan.

Koalisi Pemantau Peradilan Indonesia Luncurkan Makumon Go untuk Tangkap Monster Berbahayakonfrontasi.com

Aksi yang dilakukan di halaman depan gedung KPK ini dijadikan sebagai peresmian Program Makumon Go. Mereka akan melakukan perbaikan sistem guna mencegah reposisi dan menguatnya kembali jaringan mafia hukum di pengadilan. Pimpinan KPK sangat support dengan program ini karena sejak awal KPK memang berkeinginan melakukan percepatan reformasi di lembaga peradilan.

Baca Juga: Mari Berkenalan dengan 5 Pimpinan KPK Periode 2015–2020!

Julius Ibrani selaku Juru Bicara Koalisi mengatakan bahwa mafia peradilan terbukti ada setelah penangkapan aparat peradilan oleh KPK yang terjadi belum lama ini. Menurutnya, mafia peradilan sudah menjamur mulai dari level bawah sampai ke tingkat Mahkamah Agung. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan karena mereka tidak saja dapat mengatur proses hukum, tapi juga proses administrasi perkara.

Koalisi Pemantau Peradilan Indonesia Luncurkan Makumon Go untuk Tangkap Monster Berbahayanews.okezone.com

Menurut Julius, Koalisi menilai KPK belum mampu menangkap para monster di lembaga peradilan karena sejauh ini hanya aktor atau operator biasa yang ditangkap, belum aktor utamanya. Pada level aktor utama, mafia hukum bahkan mampu mempengaruhi kebijakan strategis, promosi dan mutasi hakim maupun pejabat di lingkungan pengadilan, termasuk intervensi pengadilan lebih rendah.

Itulah tujuan dari Makumon Go ini, menangkap monster yang menjadi benalu di peradilan Indonesia. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku sudah menjalin kerja sama dengan MA. Bahayanya, aktor utama mafia hukum sudah tentu berupaya menggagalkan ataupun menghambat upaya reformasi peradilan untuk menjadikan lembaga pengadilan bersih dari korupsi. Julius mengatakan kedatangan Koalisi ke KPK sebagai bentuk dukungan, mengingat KPK baru saja mengeluarkan surat perintah penyelidikan terhadap Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurachman. Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan sudah mendatangi MA untuk membicarakan mengenai perbaikan sistem peradilan. Koalisi meminta KPK tak perlu ragu masuk ke tahap penyidikan jika bukti-bukti yang diperoleh sudah sangat kuat.  

Koalisi Pemantau Peradilan Indonesia Luncurkan Makumon Go untuk Tangkap Monster Berbahayaflickr.com

Peluncuran program kerja Makumon Go ditandai dengan Saut Situmorang dan Alex Marwata melempar bola plastik putih, yang dicat sedemikian rupa sehingga menyerupai pokeball,  ke arah boneka-boneka Pokemon yang menggambarkan para Makumon. Titik itu menjadi tanda bahwa peradilan di Indonesia siap dibuat lebih baik.

Baca Juga: Faktanya, Semakin Hari Vonis Koruptor Semakin Ringan. Kualitas Hakim Dipertanyakan!

Topik:

Berita Terkini Lainnya