Volume Banjir Surabaya Menyusut, Risma Beberkan Rahasianya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Banjir menjadi salah satu problem yang pelik di kota-kota metropolis, salah satunya Surabaya. Namun, saat ini volume banjir di Surabaya kian menyusut. Ternyata itu semua ada rahasianya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun membeberkannya.
1. Manfaatkan tortoar untuk penampung saluran air
Risma mengatakan Surabaya memang sudah mulai padat, maka dari itu tampungan dan saluran air harus mulai diperlebar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan pemanfaatan area pedestrian. "Fungsi tortoar bukan untuk pesestrian saja, 80 persen untuk saluran. Sehingga air itu ada resapannya melalui pedestrian," ujar Risma.
2. Penerapan box culvert di ruas-ruas jalan
Selain tortoar, Risma pun mengungkapkan rahasia tampungan air di Surabaya. Karena letak Kota Pahlawan merupakan dataran rendah, ia menginisiasi penerapan box culvert yang dipasang di ruas-ruas jalan.
Yang terbaru, box culvert sudah terpasang di sepanjang Jalan Raya Menganti, Babatan Wiyung. Ada pula saat ini pengerjaan di Jalan Raya Sememi, Benowo. "Itu semua fungsinya untuk serapan dan tampungan air," ucapnya.
Editor’s picks
Baca juga: Direksi BUMD Terjerat Korupsi, Risma Janji Lebih Selektif Angkat Pejabat
3. Tambah pintu air dan rumah pompa
Untuk antisipasi luapan air dari sungai, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini membeberkan kalau pemkot telah mempunyai 56 rumah pompa dan pintu air. Bahkan pada tahun ini, pemkot siap menambahnya.
"Pompa lama kita ganti semua. Kawasan Moro Krembangan tambah pintu air 5 meter kubik, begitu juga di Kebon Agung, tambah saluran juga. Nanti airnya masuk saluran, pintu airnya kita tambah jadi lebih cepet. Tahun ini pintu air sama pompa. Yang penting tertutup, waktu air pasang gak bisa masuk," ujar Risma.
Baca juga: Bersih-bersih Pasar, Risma Bongkar "Kerajaan" Kecoa dan Tikus