3 Bom di Surabaya, Kapolda Jatim: Tidak Ada Tanda-tanda Ancaman Apapun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kondisi di kawasan GKI Diponegoro Surabaya hingga kini masih genting setelah terjadi ledakan bom bunuh diri pada sekitar pukul 07.45 WIB tadi. Pelaku diduga seorang wanita berjaket membawa ransel.
Ia memaksa masuk ke gereja sebelum meledakkan bom yang dibawanya. Ledakan ini melukai petugas keamanan gereja dan beberapa orang jemaat. Menurut informasi yang didapat IDN Times, wanita tersebut turun dari mobil di sekitar pertigaan Jalan Diponegoro lalu berjalan masuk ke Gereja GKI.
1. Pukul 10.45 WIB bom di GKI Diponegoro diledakan
Berdasarkan pantauan dari IDN Times, pada pukul 10.45 WIB terdengar satu ledakan keras di sekitar kawasan GKI Diponoegoro. Ledakan tersebut bersumber dari bom yang telah diamankan oleh petugas Brimob. Peledakan ini merupakan upaya penjinakan dari petugas.
Baca juga: Bom Goncang Tiga Gereja di Surabaya: Berikut Fakta-Faktanya
2. Gubernur: Perkuat pengamanan
Editor’s picks
Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo meminta warga Surabaya untuk tidak takut pada teroris. Ia juga meminta warga meningkatkan kewaspadaan. "Kita perkuat semua pengamanan di beberapa tempat. Jangan takut semuanya, ini bagian kita untuk melawan terorisme yang menghancurkan negara kita ini," ujarnya.
3. Kapolda: Ada imbauan jihad serentak
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan warga Jatim berduka dengan adanya ledakan di tiga gereja. Ia menduga ledakan berasal dari bom bunuh diri.
"Di Ngagel sudah agak clear, tinggal olah TKP. Tidak pernah ada tanda-tanda ancaman apapun, ini imbas dari kejadian yang ada di Jakarta. Memang sudah ada viral, imbauan dari pimpinannya untuk berjihad," katanya.
Baca juga: [UPDATE] 9 Meninggal, 40 Terluka dalam Ledakan Bom di Surabaya